Sulawesi Selatan, Suara ‘Aisyiyah – Bertempat di Universitas Muhammadiyah Makassar, Pimpinan Wilayah ’Aisyiyah (PWA) Sulawesi Selatan menggelar tasyakur milad ke-105 ‘Aisyiyah dengan tema ”Sukseskan Muktamar Ke-48: Perempuan Menyongsong Peradaban Utama”. Tasyakur milad ini dihadiri oleh semua ortom Muhammadiyah se-Sulawesi Selatan, sesepuh ‘Aisyiyah, Rektor Unismuh dan jajarannya, Direktur Amal Usaha ‘Aisyiyah se-Sulawesi Selatan, dan warga ‘Aisyiyah umumnya.
Dalam pidato pembukaan, Nurhayati Aziz selaku Ketua PWA Sulawesi Selatan mengatakan bahwa milad punya arti penting, yakni mensyukuri nikmat Allah atas perjalanan panjang melintas zaman ‘Aisyiyah dalam mengemban misi dakwan dan tajrid untuk mencerahkan kehidupan. Milad, kata dia, “menjadi momentum penting melakukan refleksi rohani dan pemikiran atas usaha-usaha yang dilakukan ‘Aisyiyah selama ini”.
Nurhayati menekankan agar dakwah ‘Aisyiyah senantiasa memberikan solusi, semangat, dan ikhtiar amal saleh yang membawa kemajuan umat di seluruh negeri sampai ke daerah-daerah di segala bidang. Untuk itu, warga ‘Aisyiyah mesti senantiasa memahami akar permasalah yang terjadi, terutama dalam masalah keluarga, perempuan, dan anak.
Baca Juga: Milad Ke-105: Menteri Luar Negeri Indonesia Berharap Aisyiyah Ikut Menangani Isu Global
Tasyakur milad ditutup dengan amanah yang disampaikan oleh PP ‘Aisyiyah Shoimah Kastholani yang memberikan motivasi dakwah dengan membeberkan pesan-pesan untuk menggembirakan muktamar. Kata dia, ada 8 nilai muktamar yang harus ditegakkan dalam menyongsong peradaban.
Pertama, nilai tauhid dan kemanusiaan. Kedua, nilai kemanusiaan. Ketiga, nilai kebersamaan dan persaudaraan. Keempat, nilai kasih sayang. Kelima, nilai moderat atau toleransi. Keenam, nilai keunggulan. Ketujuh, nilai pengembangan keilmuan. Kedelapan, nilai kemajuan. (Mardiana/sb)