Jawa Tengah, Suara ‘Aisyiyah – Dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah bersama Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah canangkan Gerakan Muhammadiyah Peduli Sampah (GMPS) dengan mengangkat tema “Kurangi dan Manfaatkan Sampah sebagai Bagian dari Budaya Bersih Warga Muhammadiyah”.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat (19/2) tersebut difasilitasi oleh Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PWM Jateng. Kegiatan yang disirkan secara live streaming di JM Radio Singosari ini menghadirkan narasumber dari dua pucuk pimpinan PMW dan PWA Jateng, yaitu KH. Tafsir dan Ummul Baroroh, dan dipandu oleh Ketua Divisi Lingkungan Hidup (LLHPB) PWA Jateng Deny Ana I’tikafia.
Dalam kegiatan tersebut, Tafsir menyampaikan, “selama ini kegiatan warga Muhammadiyah terkait sampah masih belum begitu banyak, maka wajar apabila belum begitu sepenuhnya peduli terhadap permasalahan sampah yang ada”.
Dengan merujuk ke QS. ali-Imran [3]: 190-200, Tafsir menegaskan bahwa “tidak ada hal yang sia-sia untuk kita semua, termasuk sampah”. Tafsir melanjutkan bahwa pada setiap sepertiga malam terakhir, Rasulullah saw. sering membaca ayat ini, yang mempunyai maksud, “apa yang diciptakan Allah swt. pasti ada manfaatnya, termasuk sampah,” jelas Tafsir.
Untuk memberikan semangat kepada warga Muhammadiyah se-Jateng, Tafsir memberikan wejangan dan apresiasi, “mari kita mulai sadar, bagaimana sampah yang ada tidak bertambah tapi semakin berkurang. Mari kita bangun kesadaran untuk melakukan efisiensi dalam perilaku sehari-hari, mulai selektif mana yang bisa didaur ulang dan mana yang tidak. Upayakan semaksimal mungkin untuk tidak menggunakan plastik,” harapnya.
Senada dengan itu, Ketua PWM Jateng Ummul Baroroh juga memberikan arahan agar warga Muhammadiyah-‘Aisyiyah menjadi pelopor kepedulian terhadap sampah. “warga Muhammadiyah harus menjadi pelopor. Di Muhammadiyah ada Majelis Lingkungan Hidup (MLH), di ‘Aisyiyah ada Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB). Moment ini hendaknya menjadi awal yang baik untuk warga Muhammadiyah untuk peduli sampah, khususnya di Amal Usaha Muhammadiyah sendiri,” harapnya.
Sebelum pandemi Covid-19 menerpa, LLHPB sendiri sudah banyak melakukan kegiatan. Baroroh memaparkan, “Jambore Lingkungan Hidup telah dilaksanakan di Tawangmangu pada Juli 2019 lalu. Kegiatan itu sangat dibanggakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutananan”. Lebih spesifik, menurutnya, perempuan harus mengambil peran, karena merekalah yang paling banyak bergelut dengan sampah rumah tangga berupa makanan dan lain sebagainya.
Baroroh menegaskan bahwa apa yang diberikan Allah swt. harus dipelihara untuk anak cucu di masa mendatang. Ia mengingatkan untuk memelihara ciptaan Allah swt. dengan menjaga kelestarian alam agar tidak terjadi bencana. Tidak lupa, Baroroh juga menyampaikan agar warga Muhammadiyah-‘Aisyiyah mengubah mindset-nya terkait sampah. “Dalil naqli-nya sudah jelas, bahwa umat Islam harus peduli dengan persoalan sampah. Ini harus disosialisasikan ke daerah. Pola pikir kita tentang sampah juga harus dirubah, bahwa sampah tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya, namun juga sumber dana,” ujarnya. (Deny Ana I’tikafia/SB)