Malang, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur menggelar Pelatihan Dakwah Bil Medsos. Pelatihan ini dilakukan secara daring melalui Zoom meeting dan dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 12-13 Februari 2022.
Pelatihan ini mengangkat tema besar “Dari Dakwah Kekinian untuk Fiqih Wanita Berkemajuan”. Menghadirkan dua narasumber, yaitu Rukmini Amar selaku Wakil Ketua PWA Jawa Timur dan Yudistira, seorang Content Creator. Peserta yang mengikuti acara pelatihan ini lebih dari 105 orang.
Ketua Pelaksana, Fazzat Azizah mengungkapkan bahwa ada dua hal yang melatarbelakangi pelatihan ini. Pertama, dalam membaca perubahan zaman, tentunya dalam hal berdakwah juga mengalami perubahan. Kedua, dalam berdakwah diharapkan dai memahami fikih, tidak hanya menggunakan pendekatan bayani, namun juga menggunakan pendekatan burhani dan pendekatan irfani.
Sementara itu, Ketua PWNA Jawa Timur Aini Syukria menyampaikan bahwa pemilihan tema ini tidak dilepaskan dari nilai kebermanfaatan yang hendak dicapai dalam proses dakwah. “Tema besar yang diangkat adalah dakwah kekinian untuk fikih wanita berkemajuan. Di mana fikih adalah hukum yang akan meluas yang meliputi bagaimana kita hablum min Allah dan hablum min an–nas. Serta yang paling utama adalah kebermanfaatan dakwah, bermanfaat untuk diri sendiri, untuk umat, dan masyarakat, karena sebaik-baik manusia adalah dia yang bermanfaat untuk sesama,” ujar Aini Syukria dalam sambutan pembuka.
Baca Juga: Era Digital dan Perempuan Berkemajuan
Di hari pertama, Yudistira yang merupakan content creator @kitajugabisa lebih memaparkan teknis membuat konten dan aplikasi apa yang biasa digunakan. Ia menyampaikan bahwa dalam membuat konten, satu konten tidak harus untuk satu penayangan, namun bisa juga didaur ulang. Artinya satu konten dapat diunggah ke beberapa platform yang diinginkan, asal tidak menghilangkan pesan yang ingin disampaikan.
Dalam penyampaiannya, para peserta diberikan penjelasan tentang langkah-langkah dalam membuat konten, seperti proses pra-produksi dengan mempersiapkan konsep atau skrip dan mempersiapkan alat, dilanjutkan dengan proses produksi yang perlu diperhatikan adalah tempat pengambilan gambar agar bisa bagus, dan terakhir adalah post produksi yaitu editing dan finishing sebelum diunggah.
Di hari kedua, para peserta mendapatkan review dari video dakwah yang secara serentak dibuat dengan menggunakan hastag #dakwahbilmedsos #dakwahvirtualaja #dakwahmilenial. Review dilakukan dengan melihat satu-satu hasil dari para peserta mempraktikkan membuat video di Capcut. Dalam review-nya, banyak peserta sudah dapat menggunakan aplikasinya dan bisa secara kreatif membuat konten dakwah yang bermanfaat.
Di akhir sesi review, para peserta sangat antusias menerima masukan dan saran dari Yudistira. Semangat peserta dapat dilihat dari salah satu peserta yang menanggapi evaluasi dari Yudistira yang memberikan masukan untuk dapat mendubing suara sendiri.
“Kemarin sempat membuat video dengan menggunakan suara sendiri, namun sedikit yang melihat, Kak,” ujar salah satu peserta.
Dalam sesi sharing di hari kedua, para peserta juga memberikan ucapan terima kasih untuk PWNA Jawa Timur dan para narasumber karena telah memfasilitasi acara tersebut dan berharap nanti dapat diterapkan dalam berdakwah di masyarakat. (Sindi Nur Diansyah/sb)