FinansialHikmah

Ramadan Mendekat: Waktu yang Tepat Persiapkan Zakat

Oleh: Nabila Na’ma Aisa*

Zakat biasanya baru ramai dibahas ketika bulan Ramadan, berbarengan dengan kewajiban zakat fitrah. Saat itulah, masyarakat mulai lebih banyak belajar tentang zakat maal. Zakat maal adalah kewajiban bagi umat Islam yang memiliki harta lebih. Dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 103, Allah memerintahkan kita untuk menunaikan zakat harta ini. Salah satu jenis zakat maal yang paling relevan adalah zakat simpanan. Sayangnya, zakat simpanan ini kurang populer dibandingkan zakat profesi yang digagas oleh Dr. Yusuf Qardhawi. Padahal, kewajiban zakat simpanan sudah ada sejak zaman dahulu.

Kenapa Banyak Orang Lupa Membayar Zakat Simpanan?

Banyak orang mengira bahwa dengan membayar zakat profesi, mereka sudah memenuhi kewajiban zakat maal. Zakat simpanan, salah satu jenis zakat maal yang sifatnya wajib, sering terabaikan. Ini terjadi karena pemahaman masyarakat mengenai zakat maal, khususnya zakat simpanan, masih sangat terbatas.

Beberapa alasan kenapa zakat simpanan sering terlupakan:

  1. Literasi zakat yang kurang: Banyak yang lebih familiar dengan zakat profesi, yang lebih mudah dihitung, karena langsung terkait dengan penghasilan bulanan. Sementara zakat simpanan, yang melibatkan aset seperti tabungan, emas, dan investasi, lebih kompleks.
  2. Perhitungannya lebih rumit: Zakat profesi hanya membutuhkan 2,5% dari penghasilan setahun, sementara zakat simpanan harus dihitung berdasarkan berbagai jenis aset dan baru wajib dikeluarkan setelah satu tahun kepemilikan.
  3. Beban yang terasa lebih besar: Bagi mereka yang memiliki banyak simpanan atau investasi, zakat simpanan terasa lebih membebani karena jumlahnya bisa lebih besar dibandingkan zakat profesi. Selain itu, zakat simpanan sering dianggap sebagai kewajiban untuk “kekayaan surplus”, bukan untuk kebutuhan sehari-hari.

Apakah Ramadhan adalah Waktu yang Tepat untuk Menunaikan Zakat Simpanan?

Bulan Ramadhan bisa jadi waktu yang tepat untuk memulai karena bersamaan dengan momentum membayar zakat fitrah. Banyak kajian luring maupun daring yang membahas mengenai zakat di Bulan Ramadhan. Sebagai bagian dari persiapan untuk Ramadhan, kita bisa mulai mengedukasi diri tentang zakat maal, terutama zakat simpanan. Banyak kajian daring dan luring yang bisa membantu memahami cara perhitungan zakat, termasuk sesi tanya jawab seputar zakat simpanan. Selain itu, kita juga bisa mengajak keluarga, teman, atau komunitas untuk saling mengingatkan pentingnya zakat maal. Dengan begitu, pemahaman dan kesadaran kita tentang zakat harta bisa semakin baik.

Inventarisasi Aset

Sebelum membayar zakat simpanan, pastikan untuk menginventarisasi aset yang dimiliki secara berkala. Zakat hanya wajib dikeluarkan jika harta tersebut sudah mencapai nishab (batas minimum) dan haul (setahun penuh kepemilikan). Misalnya, untuk nishab emas, zakat hanya perlu dibayar jika simpanan mencapai nilai setara dengan 85 gram emas dan sudah dimiliki selama satu tahun hijriyah.

Perlu diingat, zakat simpanan tidak terikat dengan bulan Ramadhan, meski banyak orang membayar zakat fitrah saat itu. Zakat simpanan bisa ditunaikan kapan saja sepanjang tahun, asalkan harta yang dimiliki sudah memenuhi syarat nishab dan haul. Pastikan juga untuk selalu mencatat zakat yang sudah dibayar agar tidak terjadi kelalaian.

Manfaatkan Teknologi untuk Menghitung Zakat

Jangan khawatir soal perhitungan zakat! Kalkulator zakat online yang disediakan oleh berbagai lembaga zakat, seperti Lazismu atau Baznas, bisa dimanfaaatkan. Cukup masukkan data aset yang dimiliki, dan kalkulator ini akan menghitungkan jumlah zakat simpanan yang perlu dikeluarkan, sesuai dengan harga emas yang terus ter-update.

Berbagai aplikasi keuangan, seperti MyZakat dan ZakatApp, juga bisa membantu untuk menghitung zakat dengan lebih mudah.

Segera Salurkan Zakat Anda

Setelah menghitung zakat, jangan tunda untuk menyalurkannya. Penyalurkan zakat bisa dilakukan secara langsung kepada mustahiq (penerima zakat), melalui masjid, atau melalui lembaga amil zakat (LAZ). Banyak LAZ kini sudah mempermudah proses pembayaran zakat secara online melalui m-banking atau transfer.

Menyalurkan zakat melalui LAZ memiliki banyak kelebihan, seperti memastikan distribusi yang lebih luas dan tepat sasaran, meningkatkan transparansi, serta memberdayakan mustahiq melalui berbagai program sosial dan ekonomi.

Zakat Sebagai Kebutuhan Spiritual dan Sosial

Meski zakat simpanan bisa terasa seperti beban, perlu diingat bahwa zakat bukan hanya kewajiban finansial, tetapi juga kewajiban spiritual. Zakat membantu membersihkan harta kita dan memberikan manfaat sosial yang besar bagi masyarakat, terutama bagi yang membutuhkan.

Mari jadikan zakat sebagai bagian dari kebutuhan dan rutinitas kita, seperti halnya sholat. Dengan saling mengingatkan dan menyebarkan dampak positif zakat, kita bisa meningkatkan kesadaran dan mendorong lebih banyak orang untuk menunaikan kewajiban ini dengan penuh keikhlasan.

*Penulis adalah Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan

Related posts
Berita

Tumbuhkan Kepedulian, SD Muhammadiyah 22 Surabaya Berbagi Baksos

Surabaya, Suara ‘Aisyiyah – Ramadan atau bulan tarbiah begitu berarti untuk penguatan karakter diri, dengan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan ada…
Berita

Tingkatkan Literasi Zakat, Lazismu Solo Gelar Hari Ber-ZIS

Surakarta, Suara ‘Aisyiyah – Sebagai upaya meningkatkan literasi zakat warga Muhammadiyah Solo, Lembaga Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Solo menggelar kegiatan…
Kalam

Zakat Fitri: Waktu, Kadar Pembayaran, dan Penerima

Zakat fitri merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh umat Islam yang mempunyai rizki. Waktu pelaksanaannya adalah sebelum umat Islam melaksanakan salat Id….

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *