- #Colorful Ramadan Edisi Serial Kajian Ramadan

Sc: Kumparan
Oleh: Mutia Afifati*
Ramadan selalu menjadi momen yang paling ditunggu oleh seluruh umat Muslim. Begitu banyak keutamaan yang disuguhkan oleh bulan mulia ini, sebut saja seperti dibelenggunya setan, ditutupnya pintu neraka, dibukanya pintu surga, serta dilipatgandakannya setiap amal ibadah yang dikerjakan di dalamnya.
Di bulan ini pula Allah swt. akan lebih ringan untuk mengabulkan doa setiap hamba-Nya. Keutamaan-keutamaan tersebut tergambar dalam beberapa dalil berikut ini:
َ ِت ِد ّ ُ ف َص ِ و َّار ُ انل َاب و ْ ب َ ْ أ َت ِق ّ ل ُ َغ ةِ و َّ ن َ جْ ُ ال َاب و ْ ب َ ْ أ َت ِح ّ ت ُ ُ ف َ ان َض َم َ ر َاء َا ج ِذ إ ُ َ ِ اطني ي َّ الش
“Apabila Ramadan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” (H.R. Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA)
ْلٍِم ُس ِ م لُّ َّ لِك َ ِ,إَون َ ان َض َم ِ ر ر ْ ه َ ِ ىِ ف ش َّار َ انل َ ِ من َاء ق ْ ٍم ِ عت ْ و َ ِ ي لُّ ِ ىِ ف ك َّ للِهّ ِن إ ُ هَ ُ ل ْب ِجي َ ت ْ َس ي َ َا ف ِه ْ ب و ُ ْع َد ي ً ة َ و ْ َع د
“Sesungguhnya Allah membebaskan orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadan, dan bagi setiap muslim apabila dia memanjatkan doa pada bulan ini maka pasti dikabulkan.” (H.r. Al-Bazar dari Jabir bin Abdillah) Allah swt. juga menyebutkan keutamaan bulan Ramadan dalam firmanNya, yaitu dalam Q.s. al-Baqarah [2]: 185
, ًى ُد ُ ه ْآ َن ر ُ ق ْ َ فِيهِ ال ِل ز ْ ن ُ ِي أ ذَّ َ ال َ ان َض َم ُ ر ر ْ ه َ َ ش ِد ه َ ْ ش َن م َ ِ ان ف َ ق ْ ر ُ ف ْ َال َى و ُد ه ْ َ ال َ ٍ ات ِ من ِن ّ ي َ ب َ َّ ِ اس و لِلن ُ ه ْ ُ م َص ي ْ ل َ َ ف ر ْ ه َّ ُ الش ُ م ْك ِمن
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) alQur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.”
Juga firman-Nya dalam Q.s. al-Qadr [97]: 1-3,
ُ ة َ ل ْ يَ َا ل َ م َاك ر ْ د َ َا أ َم ِ )1( و ر ْ د َ ق ْ ةِ ال َ ل ْ يَ يِ ف ل ُ َاه لنْ َ ز ْ ن َ َّا أ ِن إ (3( ٍ ر ْ ه َ ِف ش ْ ل َ ْ أ رٌْ ِ من َي ِ خ ر ْ د َ ق ْ ُ ال ة َ ل ْ يَ ِ )2( ل ر ْ د َ ق ْ ال
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur’an) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”
Keutamaan-keutamaan tersebut menjadi beberapa faktor meningkatnya semangat atau ghirah beramal saleh dari hampir setiap umat Muslim. Fenomena ini sebetulnya dapat dikatakan unik dan misterius. Dikatakan unik dan misterius karena fenomena ini terjadi secara tiba-tiba dan nyaris serentak.
Di malam pertama bulan Ramadan, dapat dipastikan masjid-masjid mendadak ramai seketika. Umat Muslim berbondong-bondong mendatangi masjid untuk melaksanakan berbagai ibadah di dalamnya, semisal salat tarawih dan tadarus al-Qur’an. Suatu pemandangan yang tidak biasa terjadi di luar bulan Ramadan.
Dari fenomena tersebut pula, terselip satu keutamaan yang sangat besar dan penting, yaitu tumbuhnya ukhuwah Islamiyah dengan sangat erat.
Ukhuwah Islamiyah
Allah swt. memerintahkan umat Islam untuk senantiasa menjaga ukhuwah di antara mereka. Hal ini tercantum dengan sangat jelas dalam Q.s. an-Nisa’ [4]: 1 berikut ini,
هََّ َّ الل ِن َ ۚ إ َام ْح ر أَْ َال ِهِ و ب َ ُون ل َ َ اء س َ ِي ت ذَّ هََّ ال ُوا الل ق َّ َات و ا ً قِيب َ ْ ر ُ م ْك ي َ ل َ َ ع اَ ن ك
“…Bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”
Baca Juga: Rukhsah Puasa Ramadan bagi Ibu Hamil dan Menyusui
Rasulullah saw. juga menekankan betapa pentingnya ukhuwah Islamiyah bagi setiap muslim. Hal ini tergambar dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam Ahmad berikut ini:
ْ ِ ِهم اح َ مُ ر َ ت َ ْ و ِم اده ِّ َ و َ َني يِ ف ت ِ ن ِ ْم ُؤ ْم ُ ال َل ث َ م ُ ْه ن ِ َ َكى م ا اشت َذ ْ ِ ِ إ َد َس ُ جْ ال َل ث َ ،ْ م ِ ِهم ُف َاط ع َ ت َ و ِر َ السه َّ ِ ِ ب َد َس ُ جْ ال ر ِ َائ ُ س َى لَه َاع َد ٌ ت ُ ْضو ع َُّمى َ حْ ال و
“Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi, dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam.”
Ramadan dan Ukhuwah Islamiyah
Beberapa faktor keutamaan bulan Ramadan yang disebutkan sebelumnya berpengaruh kuat pada meningkatnya ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah Islamiyah ini menjadi salah satu fadilah yang sangat besar dari datangnya bulan Ramadan tahun ini, utamanya bagi umat Muslim di Indonesia, setelah bangsa ini menyelenggarakan hajatan besar Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden 2024 dan Pemilu Legislatif.
Hajatan besar tersebut, diakui atau tidak, sedikit banyak mengikis ukhuwah Islamiyah di antara umat Muslim di negeri ini. Fenomena tersebut setidaknya tergambar dari konten platform media sosial yang ada. Orang mudah berdebat, beradu argumen, bahkan menjurus kepada saling mengejek dan menjatuhkan orang lain hanya karena perbedaan pilihan politik.
Perselisihan tersebut tidak pandang bulu; bisa terjadi di antara teman, keluarga, tetangga, bahkan terjadi pada saudara seiman sesama umat Muslim. Padahal, Rasulullah saw. begitu keras melarang terpecahnya ukhuwah Islamiyah. Pada salah satu kesempatan, beliau bersabda:
ٍِم – رضي اهلل عنه – ْع ُط ِن م ْ ِ ب رْ َي ب ُ ْ ج َن ع ِ – صلى اهلل عليه َللَّه ُ ُول ا َس َ َال ر َ َال: ق ق يِن: ْ ع َ ٌ – ي ِع َاط َ ق نَّة َ َ جْل ا ُ ُل َْدخ ِ وسلم – – لاَ ي ه ْ َي ل َ ٌ ع َق ُ تَّف ِ ٍم. م َح َ ر ِع َاط ق
“Dari Jubair bin Muth’im ra., ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahmi.” (H.r. Bukhari dan Muslim)
Di kesempatan lain beliau saw. juga bersabda:
ِ ِه ِ ب َاح ِص ُ ل َ اللَّه َ ِّجل ع ُ ُ أَ ْن ي َر ْد ْ ٍب أَج ْ َ ذن ِن َا م م ِ ة َ ِر ىِ ف اآلخ ُ ُ لَه ِر َّدخ َ َا ي َ م َع َا م ي ْ َ ىِ ف ُّ الدن ة َ ُوب ق ُ ْع ال ِ ِم َّح ِ الر ة َ ِيع َط ق َ ْ ِى و غ َ ْ ب َ ال ِن م
“Tidak ada satu dosa yang lebih pantas untuk disegerakan hukuman bagi pelakunya di dunia bersamaan dengan hukuman yang Allah siapkan baginya di akhirat daripada baghyu (kezaliman dan berbuat buruk kepada orang lain) dan memutuskan kerabat.” (H.r. Bukhari)
Hadis-hadis tersebut menunjukkan dengan jelas betapa perpecahan umat itu sangat tidak disukai oleh Rasulullah saw. yang tersirat dari ancaman yang begitu keras bagi siapa saja yang mencoba memutus tali ukhuwah tersebut. Ramadan tahun 1445 Hijriyah kali ini menjadi begitu spesial, sebab dapat menjadi momentum krusial mempererat kembali ukhuwah Islamiyah yang sempat memudar.
Selain momen beramal saleh bersama, seperti salat berjamaah di masjid, duduk bersama bertadarus bakda salat, kegiatankegiatan yang hanya terjadi di bulan Ramadan juga semakin mempererat kebersamaan, seperti menyiapkan dan membagi takjil, berbuka puasa bersama, hadir dan menyimak kajian-kajian, serta membangunkan sahur dengan berbagai inovasinya.
Momen itu bisa dilanjutkan dengan takbiran dan salat Idul Fitri, dan tradisi silaturahmi pada momen Idul Fitri. Berbagai momen tersebut harus menjadi penghapus sekat, belenggu, dan rintangan yang terbentuk selama ini;. Harapan yang dapat dikatakan tidak terlalu muluk-muluk dan sangat mungkin dapat tercapai, sebab ada potensi besar yang akan tersaji pada bulan Ramadan tersebut.
Harapan yang lebih besar lagi, tentunya hal-hal positif yang dihadirkan oleh bulan Ramadan tahun ini dapat membekas dan tertanam kuat dalam diri setiap umat muslim di negeri ini. Dengan demikian, ke depannya, peristiwa apapun yang akan dihadapi, hal-hal yang berpotensi memecah belah kembali, dapat diatasi dan dilewati bersama dengan ukhuwah Islamiyah yang tetap terjaga dengan baik.
*Tenaga pendidik di Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Alumni Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah

