Karanganyar, Suara ‘Aisyiyah – Staf Khusus Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Ravik Karsidi, memberikan pandangan mengenai kondisi dunia global saat ini yang mengalami perubahan yang cepat, tidak terduga dan sulit diprediksi seiring dengan terjadinya transformasi digital. Hal ini merujuk pada konsep VUCA, yaitu Volatility (Volatilitas), Uncertainty (Ketidakpastian), Complexity (Kompleksitas), dan Ambiguity (Ambiguitas).
“Tidak semua orang mampu menyelami hidup yang begitu cepat berubah dan situasi yang sulit. Hal ini merujuk pada konsep VUCA. Volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity, yaitu kondisi cepat berubah tetapi tidak stabil, ketidakpastian yang akan terjadi dimasa depan sehingga banyak hal-hal yang tidak terduga, kompleksitas akibat banyaknya variabel, dan kebingungan antara realitas dan subjektifitas yang membuat kebenaran sulit diprediksi,” ujarnya.
Hal itu dikemukakan Ravik dalam Seminar Nasional serangkaian Milad Pertama Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMUKA) dengan tema “Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di Era Society 5.0” yang diselenggarakan di Aula Utama Gedung Universitas Muhammadiyah Karanganyar, Rabu (17/05).
Lebih lanjut, Ravik mengatakan konsep sekolah dan kampus berubah drastis. Untuk menghadapi persaingan peradaban global, diperlukan revitaliasi pendidikan, penguatan sumber daya manusia yang kuat, dan tenaga kerja yang perlu beradaptasi dengan kebutuhan zaman.
Baca Juga: Pelajari Sejarah Media, Prodi Ilmu Komunikasi Umuka Lakukan Kunjungan ke Monumen Pers Nasional
“Saya berasumsi dunia Pendidikan dimasa depan berubah drastis, sekolah maupun kampus tidak lagi menjadi satu-satunya pusat pembelajaran, guru dan dosen tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar, karena masih banyak sumber belajar lainnya. Maka diperlukan revitaliasi pendidikan, penguatan sumber daya manusia yang kuat, sumber daya manusia yang perlu beradaptasi dengan kebutuhan zaman,” terang Ravik.
Seminar Nasional tersebut dilakukan secara hibrid, dan dihadiri sekitar 600 peserta daring dan 100 luring. Terdapat tiga narasumber yang dihadirkan, yaitu Ravik Karsidi selaku staf khusus Menko PMK, mantan Rektor UNS, dan Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMUKA; Nunuk Suryani selaku Dirjen GTK Kemdikbud Ristek dan anggota BPH UMUKA; dan Hassan Suryono selaku Wakil Rektor I UMUKA.
Rektor UMUKA, Muh Samsuri, berharap dengan adanya seminar ini, UMUKA dan lembaga pendidikan lainnya bisa membangun kesadaran kolektif bagaimana melakukan revitalisasi pendidikan seiring dengan perkembangan teknologi digital dan melakukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang menguasai teknologi digital. Dengan begitu, maka akan menghasilkan pendidikan yang lebih efisien, efektif, dan menjadi lebih berkualitas.
“Terselenggaranya seminar nasional ini bagian dari komitmen UMUKA menciptakan iklim akademis yang kompetitif, menghadirkan narasumber-narasumber yang berkompeten dan berpengalaman, agar kita semua dapat mengambil ilmu dari beliau-beliau. Terlebih dengan berkembangnya teknologi saat ini, transformasi digital mengubah manajemen dan tata kelola diberbagai sektor, termasuk sektor Pendidikan, maka kita khususnya dan Lembaga Pendidikan lainnya perlu melakukan revitalisasi pendidikan seiring dengan perkembangan teknologi, perlu meningkatkan SDM yang menguasai teknologi. Dengan begitu akan menghasilkan pendidikan yang lebih efisien, efektif, dan menjadi lebih berkualitas,” jelas Samsuri. (Humas UMUKA/sa)