Muda

Realistis Menghadapi Quarter Life Crisis

quarter life crisis
quarter life crisis

quarter life crisis (foto: istockphoto)

Oleh: Dede Dwi Kurniasih

Quarter life crisis adalah masa ketika individu mengalami krisis emosional. Biasanya krisis ini membuat kita jadi merasa ragu dengan identitas dan kepercayaan diri. Hal ini tidak jarang akhirnya membuat kita merasa tidak pantas dan takut gagal. Pikiran dan perasaan ini pada akhirnya berpengaruh kepada kehidupan kita.

Perasaan ini terkadang muncul saat kita merasa hidup baik-baik saja dan biasa-biasa saja. Kondisi ini akhirnya memicu pertanyaan: mengapa hal ini harus kita alami padahal hidup kita sudah lebih baik dari kebanyakan orang.

Ada banyak jawaban dari pertanyaan tersebut. Salah satunya bisa jadi saat ini kita tidak berkembang. Dalam buku The Progress Principle: Using Small Wins to Ignite Joy, Engagement, and Creativity at Work disebutkan bahwa manusia pada dasarnya butuh merasa melakukan kemajuan terutama di hal-hal yang penting.

Misalnya, kita menyukai pekerjaan kita dari dulu hingga sekarang. Namun di sisi lain, kita merasa pekerjaan itu begitu-begitu saja, membuat kita merasa tak ada kemajuan dan jalan di tempat. Dalam buku ini dijelaskan bahwa proses dan progres sama pentingnya dengan hasil. Misalnya, saat ini sudah baik namun tidak menjadi semakin baik. Di titik itulah biasanya kita merasa terjebak.

Dalam buku itu juga disebutkan bahwa kesuksesan kecil dalam perkembangan yang kita jalani membuat kita akan menjadi lebih produktif. Progres kecil yang membuat kita semakin menyenangi aktivitas dan keseharian itulah yang dinamakan proses. Perlu dipahami bahwa perkembangan bukan soal selebrasi besar atau lompatan besar, misalnya dari staf tiba-tiba menjadi CEO. Karena pada realitanya, situasi ini sangat jarang terjadi.

Baca Juga: Mengenal dan Menghadapi Trust Issue

Kita bisa memulai mengecek perkembangan dari hal-hal kecil. Apakah kita sudah semakin dekat dengan tujuan atau belum? Mungkin Sobat Muda belum bisa mengerjakan tugas kuliah dengan cepat atau mungkin Sobat Muda belum mendapat pekerjaan yang mapan seperti teman-teman. Namun, kita bisa merasa bahwa ini jauh lebih bisa membuat kita bahagia. Jadi sebenarnya, tergantung perspektif dan dari hal-hal kecil ini juga bisa membuat diri kita jadi diri yang lebih baik.

Semisal Sobat Muda merasa for life racing kita bisa mulai dari diri sendiri. Pertama, kita bisa menetapkan tujuan yang ingin kita capai. Bisa jadi, selama ini kita banyak melakukan sesuatu tetapi kalau tidak ada tujuannya, bisa jadi tidak sesuai dengan tujuan jangka panjang.

Jika Sobat Muda merasa belum punya tujuan, cobalah untuk mulai menentukan secara spesifik tujuan utama dan pecahkan tujuan-tujuan itu jadi lebih terukur. Tujuan-tujuan ini sebaiknya jangan terlalu tinggi atau terlalu rendah dan harus relevan dengan keinginan kita. Terakhir, pasang batas waktu dalam setahun dan bagi kembali tiap bulannya agar terukur harus melakukan aktivitas apa. Buatlah dalam bentuk tabel untuk mempermudah.

Related posts
Wawasan

Kenali Dirimu, Ketahui Musuhmu: Mengatasi Quarter Life Crisis

Oleh: Rheviana Dian Miranti “So scared of getting older, i’m only good at being young. So I play the numbers game, To…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *