Jakarta, Suara ‘Aisyiyah – Di Indonesia, angka kemiskinan masih relatif tinggi. Tidak heran jika pengentasan kemiskinan menjadi salah satu prioritas pembangunan Indonesia yang selaras dengan pencapaian SDGs.
Isu kemiskinan juga menjadi perhatian banyak kelompok masyarakat, salah satunya adalah Muhammadiyah. Melalui Lazismu, Muhammadiyah berusaha memetakan tingkat kemiskinan dan menganalisis kekuatan lembaga untuk selanjutnya berusaha secara optimal dalam mengurangi dampak kemiskinan, syukur-syukur dapat membantu mengentaskan kemiskinan.
Menjelang akhir tahun 2023, Lazismu PP Muhammadiyah menjadikan isu kemiskinan di Indonesia sebagai bahan refleksi. Berlangsung pada Jumat (29/12) secara virtual, refleksi akhir tahun Lazismu kali ini mengusung tema “Kemiskinan dan Ketimpangan di Indonesia, Apa Peran Lembaga Zakat”.
Pengangkatan tema ini menunjukkan komitmen Lazismu dalam upaya memberikan kontribusi nyata dan pengentasan masalah kemiskinan di Indonesia. Lazismu memandang perlu diadakan kajian komprehensif mengenai konsep kemiskinan, strategi penanggulangan, serta pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak.
Baca Juga: Gerakan Filantropi Persyarikatan: Progresif hingga Inklusif
Ahmad Imam Mujaddid Rais, Ketua Lazismu PP Muhammadiyah menegaskan bahwa kelompok rentan tidak boleh ditinggalkan. Oleh karena itu, Lazismu berupaya kuat meningkatkan perannya dalam penanggulangan kemiskinan dan ketimpangan.
Merujuk Laporan Zakat dan Pengentasan Kemiskinan yang dikeluarkan BAZNAS RI, per tahun 2022, Rais menyampaikan bahwa lembaga zakat punya kontribusi sebesar 17,77% dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Melalui diskusi ini, kata dia, “harapannya kita bisa menguatkan peran itu”.
Rais mewanti-wanti, jangan sampai kemiskinan mengantarkan seseorang pada kekufuran. Tidak hanya itu, jangan sampai orang miskin tidak punya pilihan dalam hidupnya, baik dalam konteks sosial, politik, ekonomi, dan sebagainya.
Diskusi ini menghadirkan Wisnu Setiadi Nugroho selaku Koordinator Bidang Kajian Kemiskinan dan Ketimpangan UGM, Herni Ramladiningrum selaku Program Manager Prakarsa, dan Muarawati Nur Malinda selaku Wakil Ketua Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Badan Pengurus Lazismu Pusat. (sb)