Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah- “Perempuan tidak hanya berdiri sendiri sebagai entitas individu. Tetapi ‘perempuan bergerak’ karena mampu dan bersiap, memberikan kontribusi kepada masyarakat, memberikan sumbangsih dan penyelesaian dalam permasalahan bangsa,” ungkap Ketua Umum PP Nasyiatul ‘Aisyiyah, Diyah Puspitarini dalam pidatonya pada resepsi Milad Nasyiatul ‘Aisyiyah ke 92 via daring pada Ahad (09/08).
Organisasi wanita muda Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang lahir pada 16 Mei 1931 M atau dalam kalender hijriyah 28 Dzulhijjah 1349 H, mengusung tema ‘Perempuan Bergerak Menguatkan Bangsa,’ makna ‘menguatkan bangsa’ beber Diyah, adalah tidak ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki, semua memiliki kesempatan yang sama, setara, dan dapat melakukan yang terbaik untuk bangsa dengan caranya masing-masing. “Maka ketika perempuan bergerak, mereka tentunya bisa menguatkan bangsa,” tambahnya.
Turut memberikan keynote speech, Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini. “Saatnya kita melanjutkan perjuangan awal, mempraktekkannya dalam situasi apapun dengan seluruh problemnya. Melalui gerakan NA, perempuan memiliki potensi, kesetaraan dengan laki-laki, untuk kemajuan bangsa dan kemanusiaan universal,” tutur Noordjannah yang juga merupakan Ketua Umum PP Nasyiatul ‘Aisyiyah periode 1990-1995. Kemudian, dilanjutkan dengan pemaparan spirit serta gerakan Nasyiatul Aisyiyah oleh Siti Chamamah Soeratno dan Abidah Muflihati.
Walau resepsi digelar secara daring, tidak menyurutkan antusiasme para kader NA di seluruh Indonesia. Di akhir acara, diumumkan pemenang lomba esai dan lomba video profil yang diikuti oleh kader NA se-Indonesia. Keluar sebagai juara 1 lomba esai, yaitu Hervina Emzulia dan PCNA Watulimo Trenggalek sebagai pemenang lomba video profil. (Dilla)