Purworejo, Suara ‘Aisyiyah – Siang ini pada tanggal (13/8) Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bersama dengan Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia (MHH) PP Muhammadiyah dan Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik (LBHAP) berkunjung kembali ke Wadas, Purworejo. Kunjungan kali ini untuk meresmikan peternakan milik masyarakat setempat serta mengadakan workshop seputar pengelolaan peternakan dan pertanian kepada mereka yang merupakan korban tambang.
Dalam pengantarnya, David Effendi selaku bagian dari LHKP mengaku bahwa selama ini Muhammadiyah telah menjelma sebagai keluarga bagi masyarakat Wadas. Ia menyampaikan “Dengan adanya program al-Ma’un Goes to Village, kami berharap program ini bisa sustained baik itu untuk pertanian atau peternakan sehingga bermanfaat bagi masyarakat.”
Menurut David, program ini penting terutama bagi masyarakat Wadas yang sedang berurusan dengan hukum dan didampingi oleh MHH serta LBHAP. “Semoga program ini bisa lestari berapapun warganya yang masih bertahan memperjuangkan idealisme lingkungan hidup. Kami setia pada warga Wadas untuk tetap menemani sampai batas akhir.” tambahnya.
Baca Juga: Konsesi tambang untuk Ormas dalam Perspektif Keadilan Antar Generasi
Masyarakat setempat pun sangat menyambut baik program ini. Budin selaku salah satu perwakilan warga setempat mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas kedatangan rombongan dari PP Muhammadiyah ke Desa Wadas untuk meresmikan peternakan. “Terima kasih kepada teman-teman Muhammadiyah yang sudah datang menyempatkan diri menghadiri acara. Terima kasih kepada Pak Busyro yang selalu memberi arahan untuk kami agar masyarakat tetap konsisten melakukan perlawanan secara sopan santun terhadap pemberitaan yang ada selama ini.” ucapnya.
Sebelum meresmikan peternakan, Busyro Muqoddas menyampaikan amanatnya terlebih dahulu. Ia memotivasi kepada masyarakat bahwa Allah selalu melihat konsistensi hamba-Nya dalam mempertahankan idealisme serta martabat yang dimiliki terlepas dari jumlahnya. “Selain itu, Muhammadiyah melalui LHKP, MHH, dan LBHAP, akan selalu mendampingi masyarakat manapun yang nantinya, semoga tidak, menjadi korban PSN (Proyek Strategis Nasional).” tegas Busyro.
Salah satu bentuk dukungan dan pendampingan dari Muhammadiyah kepada masyarakat Wadas adalah dengan membantu dan mendampingi pengadaan peternakan berbasis komunitas serta workshop pengembangan pertanian. “Oleh karena itu, kali ini kami membawa serta Pak Syafi’i Latuconsina selaku ahli pertanian dan Mas Zulfikar selaku ahli peternakan.” jelas Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu. Bagaimanapun juga, menurut Busyro, Muhammadiyah sejak awal memiliki misi sebagai PKO atau Penolong Kesengsaraan Oemoem. (-lsz)