Berita

Sambut Indonesia Emas 2045, MPKSDI PP Muhammadiyah Akan Siapkan Kader Terbaik

Muhammadiyah-Indonesia Emas 2045

Yogyakarta, Suara ‘AisyiyahTantangan yang dihadapi Muhammadiyah dahulu, saat ini, dan masa depan tentu berbeda dan berubah. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah, Bachtiar Dwi Kurniawan.

Oleh karena itu, menurut dia, Muhammadiyah perlu membuat rencana strategis yang mendorong dan menyiapkan kader-kadernya dalam menyambut masa depan, khususnya menyambut tahun 2045. “Ada paralelisme antara cita-cita Muhammadiyah dan pemerintah Indonesia pada 2045,” ujarnya dalam forum Diskusi Awal Tahun Muhammadiyah 2045 bertema “Proyeksi Organisasi, Kaderisasi, dan Kepemimpinan Menyongsong Indonesia Emas”.

Dalam forum yang berlangsung pada Senin (8/1) di Kantor PP Muhammadiyah Jl. Cik Ditiro Yogyakarta itu, Ketua PP Muhammadiyah, Agung Danarto menekankan bahwa memang sudah semestinya MPKSDI berbicara tentang masa depan. Perkaderan Muhammadiyah, kata dia, harus mampu menciptakan kader yang sesuai dengan kondisi masanya.

Menurut Agung, Muhammadiyah di era 2045 tergantung pada Muhammadiyah hari ini dan apa yang dilakukan pada hari ini. Apa yang sudah dilakukan Muhammadiyah saat ini sudah banyak, tapi Muhammadiyah harus lebih mendorong aspek kemandirian, khususnya kemandirian ekonomi.

“Kita berharap ada ide dan gagasan besar dalam forum ini agar Muhammadiyah berjalan sesuai dengan track yang semestinya, semakin dekat dengan tujuan yang hendak kita capai,” pungkas Agung memberikan keynote speech.

Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Amich Alhumami menyatakan bahwa Muhammadiyah sesungguhnya adalah organisasi minatur institusi negara. Negara, kata dia, berutang pada Muhammadiyah dan organisasi kemasyarakatan lain yang sudah sejak lama memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada masyarakat, khususnya di tingkat komunitas.

Amich menjelaskan bahwa visi Indonesia emas 2024 adalah upaya menafsirkan perintah konstitusi: mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Menurut Amich, salah satu ukuran kemajuan negara adalah tingkat pencapaian ekonomi, yang nantinya berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan itu, fondasi dasarnya adalah dengan mencerdaskan dan menyehatkan kehidupan bangsa.

Baca Juga: Menuju Indonesia Emas 2045: Peran Pemuda sebagai Agen Perubahan dalam Mewujudkan Visi Bangsa

Amich berpesan, ke depan Muhammadiyah harus makin giat merespons masalah kontemporer dan tantangan baru. Sebagai gerakan modern, harus ada perspektif dan interpretasi baru terhadap tantangan yang ada. Selain itu, dalam rangka memasuki dunia yang didominasi oleh teknologi digital, kata dia, “Muhammadiyah juga perlu menampilkan wajah baru sebagai organisasi dengan konteks kekinian”.

Selanjutnya, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan PP ‘Aisyiyah, Siti Syamsiyatun mengatakan bahwa keluarga punya peran yang besar dalam membangun bangsa dan negara. Oleh karenanya, perlua dilakukan upaya penguatan ekosistem keluarga sebagai basisi kaderisasi.

Ia lantas menyoroti masih maraknya praktik perkawinan anak, poligami, dan perceraian di Indonesia. Menurutnya, jika kondisi ini terus dibiarkan maka akan menggerogoti upaya negara mewujudkan visi Indonesia emas 2045.

Dalam konteks itulah Muhammadiyah perlu menjadi penopang lahirnya keluarga yang bahagia. “Organisasi, kaderisasi, dan kepemimpinan harus dimulai dari keluarga yang bahagia,” terang Guru Besar Bidang Islam dan Gender UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.

Andar Nubowo, kader Muhammadiyah yang baru saja menyelesaikan studi doktoralnya di Prancis menegaskan bahwa rencana strategis Muhammadiyah 2024 itu sejalan dengan visi Indonesia emas 2045. Pertanyaannya adalah apakah Muhammadiyah sudah serius menyiapkan kadernya untuk menjadi aktor dalam masa emas tersebut? dan bagaimana pula Muhammadiyah akan melibatkan diri?

Untuk menyambut segala kemungkinan di masa depan itu, menurut Andar, MPKSDI perlu melakukan terobosan-terobosan yang kreatif dan inovatif. Muhammadiyah juga perlu membuka kanal bagi kader muda untuk belajar dan mengail pengalaman ke berbagai penjuru dunia. (sb)

Related posts
Berita

Irman Gusman Berkomitmen Jadikan Masjid Taqwa Muhammadiyah Ikon Religius Sumatera Barat

  Padang, Suara ‘Aisyiyah – Anggota DPD RI, Irman Gusman, mengadakan kegiatan reses di Masjid Taqwa Muhammadiyah, Sumatera Barat, pada Senin (16/12)….
Lensa Organisasi

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) merupakan seperangkat nilai dan norma islami yang bersumber pada al-Quran dan as-Sunah yang dijadikan pola tingkah…
Hikmah

Ijtihad Kalender Islam Global Muhammadiyah

Oleh: Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar* Muhammadiyah adalah organisasi yang memiliki karakter progresif dan berkemajuan. Di antara karakter itu tampak dari apresiasinya terhadap…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *