Temanggung, Suara ‘Aisyiyah – Agenda rutin akhir semester ganjil Pondok Pesantren Al-Mu’min Muhammadiyah Tembarak (Almatera) Temanggung yang mewajibkan para santri kelas XII unit Madrasah Aliyah melaksanakan Praktik Dakwah Lapangan (PDL), disambut gembira oleh para santri.
15 hari lamanya melaksanakan kegiatan PDL menjadi sesuatu yang istimewa karena para santri membaur di tengah masyarakat dengan berbagai kultur kompleks yang hanya dialami selama kegiatan. Pelepasan PDL yang berlangsung di halaman Masjid Almatera Kampus satu pada Senin (25/12/2023) dan dilepas oleh Direktur Pondok Syamsuri Adnan dan akan berakhir kegiatannya sampai tanggal Senin (8/1/2024)
Peserta PDL berperan aktif di berbagai kegaitan keagamaan dan kegiatan sosial, seperti kegiatan keagamaan anak-anak Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), mengisi Kultum selepas salat Maghrib dan salat Subuh serta berperan aktif di kegiatan sosial sesuai dengan keadaan di lingkungannya.
Muhammadiyah Cabang Pekalongan Timur yang menjadi tempat kegiatan PDL para santri yang berjumlah 57 dan terbagai menjadi 18 kelompok, menempatkan tiap-tiap kelompok di berapa ranting, yaitu Ranting Noyotaan, Ranting Landungsari, Ranting Klego, Ranting Gamer dan Ranting Poncol.
Ketua PCM Pekalongan Timur, Ahmad Nizar beserta jajarannya bersama dengan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA), menerima kedatangan para santri peserta PDL di Masjid Muhammadiyah Noyotaan Pekalongan Timur. Ketua Panitia PDL, Khamid mengucapkan banyak terima kasih kepada semua Pimpinan Muhammadiyah Cabang (PCM) Pekalongan Timur dan PCA Pekalongan Timur yang dengan lapang dada menerima para santri kelas XII Madrasah Aliyah Almatera melaksanakan Praktik Dakwah Lapangan (PDL) selama dua minggu.
Baca Juga: Ponpes Almatera Temanggung Jalin Silang Budaya dan Kebudayaan dengan Dua Sekolah dari Malaysia
Muhammadiyah Cabang Pekolongan timur yang baru pertama kali menerima kegiatan PDL dari pondok pesantren dan Ponpes Almatera Temanggung merupakan yang pertama kali, menyambut kegiatan para santri dengan senang hati. “Karena para santri saat ini nantinya akan menjadi kader muda dan menjadi penerus dari para generasi tua dan akan mengemban amanat dakwah yang menjadi tanggung jawab setiap orang. Melalui PDL seperti ini, para santri akan mempunyai pengalaman dan gambaran bagaimana bermasyarakat dan berdakwah meskipun baru dalam tahap latihan,” ungkap Ahmad Nizar.
Masing-masing kelompok yang dibimbing oleh guru pembimbing, disetiap harinya wajib melaporkan semua kegiatan yang dilakukan di buku laporan kegiatan secara luring dan disertai dokumen foto dan vidio kegiatan. Jika mengalami kendala saat melaksanakan kegiatan, para guru pembimbing akan memberikan pengarahan secara online kepada masing-masing kelompok bimbingannya.
Kerja tim yang menjadi salah satu suksesnya dari masing-masing kelompok, menjadi tanggung jawab penuh dari semua anggota tim dan tidak bergantung kepada salah seorang anggota. “ PDL tahun ini istimewa, karena bisa mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan baru yang tidak didapatkan selama belajar di pondok pesantren dan hanya didapat saat kegiatan berlangsung,” ungkap Hafidz Muhlisin, salah satu peserta PDL. (A Khamid/sa)