Gresik, Suara ‘Aisyiyah – SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik menggelar bakti sosial Iduladha 1444 H ramah lingkungan di SMP Muhammadiyah 14 (Spemia) Driyorejo pada Kamis (29/6).
Bukan kali pertama menyelenggarakan kurban ramah lingkungan, pada baksos-baksos Iduladha sebelumnya, SD Mugeb juga telah menggunakan daun jati untuk membungkus daging kurban yang disalurkan ke warga. Menurut Kepala SD Mugeb, Mochammad Nor Qomari, hal ini merupakan bagian dari upaya merawat kewarasan untuk peduli lingkungan.
“Penyembelihan hewan kurban sebagai bentuk aktualisasi keimanan melalui ibadah sosial, juga harus menjadi ibadah ramah lingkungan dengan menggunakan bungkus daun jati yang mudah terurai lingkungan,” ujarnya.
Kurban ramah lingkungan sesuai imbauan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) GKB Gresik dengan lampiran edaran dari Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah ini juga sejalan dengan program Green School yang sudah lama diterapkan SD Mugeb. “Kami berusaha belajar istikamah untuk perjuangan yang tidak popular ini,” imbuhnya.
Hingga akhir tahun 2022, sekolah ramah anak ini meraih juara I Sekolah Terbersih dan Ternyaman pada Lomba Lingkungan Sekolah Muhammadiyah Sehat 2022 yang diselenggarakan oleh Majelis Dikdasmen berkolaborasi dengan Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik.
Baca Juga: Green Iduladha: Seruan Perayaan Iduladha yang Ramah Lingkungan
Panitia kurban SD Mugeb pun menyampaikan rencana penerapan Green Iduladha kepada panitia kurban Spemia ketika survei lokasi sepekan sebelum Iduladha, Kamis (23/6). Walaupun ternyata pohon jati sekitar Spemia telah ditebang habis, SD Mugeb tetap mengupayakan untuk mencari daun jati di tempat lain sebanyak 500 lembar daun jati.
Momentum membungkus daging kurban dengan daun jati menjadi salah satu kegiatan favorit para siswa. Hal ini tampak saat Ari mendemokan cara membungkus daging dan menawarkan kepada siswa untuk melanjutkan mengikatnya, lima siswa spontan mengacungkan tangan. Setelah itu, mereka mendapat kesempatan praktik membungkus sendiri-sendiri.
Melihat para siswa berhasil membungkus dagingnya, Ari merasa penuh syukur. “Meski ada sensasi sedikit gatal di kulit, namun anak-anak dari SD Mugeb maupun SD Mudri tetap excited karena dagingnya lebih lengket ke daun,” katanya.
Usai semua daging terbungkus, seluruh siswa jalan menyebar ke pemukiman warga yang tinggal di sekitar Spemia, yakni warga Dusun Tenaru, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Daging kurban dibagikan kepada warga kurang mampu tanpa melihat perbedaan latar belakang suku maupun agama.
Rangkaian Baksos kurban ramah lingkungan ini ditutup dengan makan bersama di selasar Musala sekolah. Panitia lokal Spemia telah menyiapkan aneka hidangan terdiri dari lontong sate kambing, sup daging sapi, bakso, dan rawon. Adapun piring makan yang mereka gunakan juga menerapkan prinsip ramah lingkungan yaitu dari kaca yang bisa berkali-kali digunakan. (Sayyidah/sa)