Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Menyambut tahun ajaran baru 2022/2023, Kemendikbud secara bertahap akan mulai memberlakukan implementasi Kurikulum Merdeka pada satuan pendidikan tingkat SD. Merespons kebijakan tersebut, SD Muhammadiyah Karangkajen (SD Mukarta), Mergangsan, Kota Yogyakarta pada Senin (27/6) mengadakan Workshop Pengembangan Kurikulum Merdeka. Workshop dilaksanakan di aula SD Mukarta, jalan Menukan No. 02 Yogyakarta.
Diikuti oleh semua guru, karyawan, serta komite, workshop ini juga dihadiri wakil dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarya, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PDM, Pengawas TK-SD Kemantren Mergangsan, serta Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Mergangsan.
Saat menyampaikan sambutannya, Kepala Sekolah SD Mukarta, Tri Nugroho mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan semangat para guru dalam mengikuti workshop Pengembangan Kurikulum Merdeka ini. Ia menegaskan kembali tekad SD Mukarta sebagai Qur’anic Lovers School.
Baca Juga: Upaya Mewujudkan Pendidikan Dasar untuk Semua
Sambutan dari PDM Kota Yogyakarta disampaikan oleh Ashad Kusuma Djaya. Ia mengajak para guru untuk terus semangat menjadi manusia pembelajar, termasuk dalam menyambut kebijakan implementasi Kurikulum Merdeka dan/atau penguatan kompetensi dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Ashad berharap workshop akan menyentuh hal-hal penting dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai dengan visi dan misi SD Mukarta yang merupakan salah satu SD unggulan milik persyarikatan. Pendidikan yang menjadikan peserta didik mampu memahami konsep juga memiliki kompetensi, sekaligus mendorong para guru bisa memilih perangkat ajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat peserta didik.
“Semoga SD Mukarta makin maju, berprestasi, dan dikenal luas sebagai sekolah dengan akhlak Qurani. Menjadikan anak didik sebagai manusia yang ber-Islam secara kaffah yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila,” harapnya di akhir sambutan.
Acara dilanjutkan dengan presentasi kurikulum oleh Tim Pengembangan Kurikulum SD Mukarta. Kurikulum Merdeka akan diterapkan secara bertahap. Dimulai untuk kelas 1 dan 4 di tahun ajaran baru nanti. Sementara kelas-kelas lain menggunakan Kurikulum 2013. Materi Ke-Muhammadiyahan menjadi dasar dari pendidikan karakter. Setelah itu, acara berlanjut dengan pencermatan dari Pengawas TK-SD Kemantren Mergangsan, menyampaikan kurikulum 2013 akan segera ditinggalkan dan secara bertahap akan diterapkan Kurikulum Merdeka.
Sementara itu, pencermatan dari Majelis Dikdasmen PDM Kota Yogyakarta disampaikan oleh Joko Susilo. Ia berharap semoga implementasi Kurikulum Merdeka makin meningkatkan peluang penguatan pendidikan ke-Muhammadiyahan di SD Mukarta. (Saffana Intani/sb)