Bireuen, Suara ‘Aisyiyah – Sejak Sekolah Dasar Islam Terpadu Muhammadiyah Bireuen ditetapkan sebagai sekolah penggerak di bulan April lalu, proses demi proses dilalui; mulai dari diklat online kepala sekolah dan komite pembelajaran, hingga inhouse training kurikulum.
Tahap penting selanjutnya adalah sosialisasi kepada seluruh wali siswa. SDIT Muhammadiyah Bireuen melakukan sosialisasi kepada wali siswa secara bertahap untuk mensukseskan kurikulum terbaru, mengingat masih dalam situasi pandemi.
Baca Juga: Upaya Mewujudkan Pendidikan Dasar untuk Semua
Dalam sosialisasi tersebut, Kepala Sekolah SDIT Muhammadiyah Bireuen Rizki Dasilva menyampaikan, “kurikulum Sekolah Penggerak sangat cocok dengan sekolah kita. Inilah kesempatan kita untuk menyusun sendiri kurikulum kita sesuai kemampuan dan kebutahan anak. Selain itu juga paling sesuai dengan tujuan sekolah kita, yakni menciptakan siswa yang bertakwa dan berakhlak mulia sesuai dengan profil pelajar Pancasila”.
“Di dalam kurikulum sekolah penggerak, setiap anak mempunyai potensi yang berbeda-beda. Orang tua dan guru harus bekerja sama untuk menemukan dan mengambangkan potensi setiap anak, karena semua anak tidak ada yang bodoh. Semua mereka spesial”, tambahnya.
Tahun ini kurikulum program sekolah penggerak akan mulai diaplikasikan di kelas 1 dan 4. (Agusnaidi B/sb)