Surabaya, Suara ‘Aisyiyah – Sebagai bentuk kepedulian kepada anak-anak korban Covid-19 yang kehilangan orang tua, Seribu Senyum melalui Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) Pimpinan Wilayah (PW) Aisyiyah Jawa Timur dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) kota Surabaya menggelar “Gerakan Aisyiyah Cinta Anak (GACA)” di Aula Gedung Dakwah Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota Surabaya, Selasa (05/10).
Ketua MKS PWA Jatim, Budiyati mengungkapkan kegiatan ini sebagai rangkaian dari kegiatan pertama yang didukung Seribu Senyum untuk memberikan bantuan kepada anak-anak di Surabaya yang kehilangan orang tuanya, yaitu sebanyak 54 anak terdiri dari 33 anak yatim, 16 anak piatu, dan 5 anak yatim piatu di Kota Surabaya.
“Dari asesmen data yang masuk, mayoritas anak-anak yang ditinggal orang tuanya merasa sangat sedih. Ada yang mengalami gangguan makan, depresi, bahkan sulit tidur. Merasa cemas karena setelah orang tuanya meninggal merasa tidak ada yang melindunginya lagi,” ungkap Budiyati.
Masih dengan Budiyati, oleh sebab itulah baik Muhammadiyah, Aisyiyah, maupun pihak lain harus hadir untuk bagaimana memberikan rasa aman, nyaman, dan juga berkelanjutan pengasuhan terhadap anak.
Baca Juga: Webinar GACA PW Aisyiyah DIY: Orang Tua Harus Mendampingi Tumbuh Kembang Anak
Artinya, harus dipastikan apakah anak-anak tersebut berada diperalihan pengasuhan yang benar. Karena kalau tidak, maka akan terjadi eksploitasi anak, bahkan traficking atau perdagangan anak yang merupakan perdagangan manusia dengan korban dikategorikan sebagai anak-anak atau orang berusia 18 tahun ke bawah untuk tujuan-tujuan eksploitatif.
“Mudah-mudahan anak-anak di Surabaya yang ditinggal orang tuanya dapat menikmati hak-haknya, baik sandang, pangan, pendidikan, dan lain sebagainya sebagaimana anak-anak yang lain,” harap Budiyati.
“Untuk itulah, banyak pihak yang harus berkontribusi atau bekerja sama dengan ‘Aisyiyah untuk mewujudkan keberlanjutan pendidikan, pengasuhan, dan juga masa depan, bahkan cita-cita mereka dengan ikut membantu menjadi orang tua asuh yang membantu biaya pendidikannya misalnya,” tutup Budiyati.
Di tempat yang sama, perwakilan Rumah Pintar Matahari (RPM) yang merupakan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di bawah naungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krembangan Surabaya, Endarwati Choiriah sangat mengapresiasi Gerakan Aisyiyah Cinta Anak yang dilaksanakan Seribu Senyum kerja bareng ‘Aisyiyah Kota Surabaya.
“RPM yang didirikan sejak awal, konsen pada pengasuhan anak yang tidak punya tempat tinggal tetap; yang kesehariannya di jalanan, kolong jembatan, dan makam. Saat ini hadir dengan delapan anak binaanya. Mudah-mudahan bermanfaat bagi anak-anak dan berkah buat kita semua,” papar Endarwati. (yuda)