Gresik, Suara ‘Aisyiyah – Ahad (30 /1), kurang lebih 400 peserta didik yang berasal dari berbagai SMP yang ada di Kota Gresik memadati halaman SMAM 1 Gresik untuk mengikuti Olimpiade sekaligus melihat pameran passison karya siswa-siswi SMA Muhammadiyah 1 (SMAMSatu) Gresik.
Mata pelajaran yang dilombakan adalah Matematika, Bahasa inggris, Sains, dan hafalan surat pendek (yang diikuti tingkat SD). Sedangkan pameran passion-nya meliputi Tahfidh, Kesehatan, Seni, Psikologi, Entrepreneur, Teknik, dan Literasi di halaman dan lobby gedung SMAMSatu di lantai satu, serta ruang teater “Lenon Machali”.
Kegiatan yang bekerja sama dengan penerbit Erlangga ini diawali dengan apel dan pengarahan oleh Nurul Ilmiyah selaku Waka Kurikulum SMAMSatu Gresik. Dia menyampaikan bahwa tujuan diadakan acara ini adalah untuk memberikan ruang kepada peserta didik dalam mengembangkan bakat dan minat yang mereka punya, serta menunjukkan karya yang dihasilkan tiap passion kepada warga sekolah dan masyarakat umum.
“Dengan adanya pembelajaran passion di SMAMSatu, peserta didik dapat menemukan dan mengembangkan bakat yang mereka miliki. Discover yourself with a passion for achievement,” ujar Nurul Ilmiah.
Even ini dihadiri oleh Ketua Komite Sekolah SMAMSatu Gresik dan dibuka secara resmi oleh Suwarno selaku Bendahara Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik.
Pada kesempatan itu, Suwarno memberikan motivasi agar para peserta menumbuhkan kreativitasnya dan even ini bisa menemukan bibit-bibit unggul siswa-siswi yang ada di Kabupaten Gresik.
Baca Juga: Menciptakan Jiwa Wirausaha Generasi Muda
Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan keberadaan stand entrepreneur yang menyediakan minuman, makanan berat, makanan ringan, juga hasil karya siswa, seperti lilin aroma terapi dan hiasan telenan yang bisa dibeli peserta olimpiade dan pengunjung.
Harapan Rulita Aqies selaku Koordinator Entrepreneur, siswa yang bergabung di passion ini bisa belajar menjadi pengusaha, dimulai dengan membuat produk sendiri, mengatur keuangan, lalu praktik berjualan.
Ia melanjutkan, Penilaian Akhir Semester (PAS) nanti diaplikasikan untuk praktik berjualan, jadi bukan hanya sekadar teori, tapi langsung terjun berjualan. “Saya ikut senang, anak anak yang notabene dalam PBM anak anak yang “kurang fokus”, tetapi justru anak anak itu bertanggung jawab di lapangan,” ungkapnya.
Dalam passion entrepreneur, Rulita mengajarkan tentang bagaimana melebarkan jaringan atau distributor berdagang. “Ketika kamu jadi pengusaha/produsen, maka kamu harus pinter-pinter mencari banyak distributor, karena dari distributor itu akan mecari beberapa agen, dari agen akan mencari beberapa reseller,” imbuhnya.
Contoh siswa yang sudah berhasil mempraktikkan pelajaran dari passion ini adalah Muhammad Akmal Haikal kelas X-5. Dia membuat pisang coklat sendiri yang diberi label raja pisang. Hampir setiap hari guru-guru membeli dagangannya yang ia bawa ke sekolah.
“Saya sangat tertarik mengikuti passion entrepreneur karena ingin mendalaminya, juga diajari untuk selalu memutar otak dan disuruh untuk selalu cepat dalam memilih keputusan,” kata Akmal yang mendapat dukungan orang tuanya untuk menjadi seorang pengusaha. (Emy Nurhayati)