Berita

Sosialisasikan Kalender Hijriah Global Tunggal, MTT PP Muhammadiyah Helat Seminar Nasional

Yogyakarta, Suara ‘AisyiyahMajelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (MTT PP) Muhammadiyah bersama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tajuk ”Sosialisasi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT)” selama dua hari pada Jumat-Sabtu (5-6/1). Agenda pembukaan diadakan pada Jumat (5/1) di Ruang Amphiteater Gedung Fakultas Kedokteran Kampus IV UAD.

Wakil Rektor Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan UAD, Parjiman mengucapkan selamat datang di UAD kepada para peserta. Ia berharap, kehadiran peserta bisa bermanfaat untuk persyarikatan dan umat Muslim pada umumnya.

Menurut Parjiman, UAD atau PTM/A secara umum harus mengembangkan tajdid. Walaupun produk tarjih telah banyak, namun Parjiman menyampaikan, produk tajdid masih kurang di PTM/A. Tajdid belum menjadi perhatian standar mutu di PTM/A. Acara ini, harapan Parjiman, dapat memicu UAD untuk lebih fokus kepada tajdid.

Sementara itu, Ketua MTT PP Muhammadiyah, Hamim Ilyas dalam sambutannya menyampaikan bahwa sosialisasi ini telah ke-3 kalinya dilaksanakan. Harapannya, ketika waktunya KHGT diluncurkan, peserta telah memahami secara mendalam mengenai KHGT.

KHGT ini, Hamim menyampaikan, telah melewati beberapa tahapan dari penggunaan hisab hakiki, mulai dari rukyatul hilal, imkanu rukyat, wujudul hilal, dan KHGT. Hal ini menegaskan bahwa Muhammadiyah istikamah pada pembaharuan.

Baca Juga: Pengajian Tarjih Muhammadiyah, Syamsul Anwar Sampaikan Perkembangan Gagasan Kalender Islam Global dari Masa ke Masa

Muhammadiyah juga telah mendirikan Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) agar terus melahirkan ulama-ulama pembaharu. Ia berharap, sosialisasi ini dapat mencapai hasil yang produktif.

Ketua PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar menyampaikan bahwa ide penyatuan kalender ini telah lama tercetus dari ahli hadis pada tahun 1939. Kemudian pada Maret 2008, Organisasi Konferensi Islam (OKI) menyelenggarakan konferensi puncak yang menghasilkan kalender Islam guna menyatukan umat Islam dan membangun citra Islam di mata dunia.

Putusan ini disambut ICESCO, dan pada Oktober 2008 digelar temu pakar untuk studi penyatuan kalender Islam. Dalam agenda ini, mulai dirumuskan prinsip, syarat, dan kriteria. Kemudian pada tahun 2013 mulai dipoles dan pada tahun 2016 dilakukan seminar kriteria baru di Istanbul, Turki yang menghadirkan sekitar 60 negara.

Oleh karenanya, menurut Syamsul, KGHT ini menjadi sangat penting bagi pembaharuan Muhammadiyah, dan peserta menjadi ujung tombak dari pembaharuan tersebut. Syamsul memungkasi sambutannya dengan membuka secara resmi Seminar Nasional ini. (sa)

Related posts
Berita

Munas Tarjih ke-32 Hasilkan Tiga Keputusan Penting

Pekalongan, Suara ‘Aisyiyah – Musyarawah Nasional (Munas) Tarjih ke-32 yang diselenggarakan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah…
Berita

Munas Tarjih ke-32 Resmi Dibuka

Pekalongan, Suara ‘Aisyiyah – Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih ke-32 di Universitas Muhammadiyah…
Berita

Bagaimana Kriteria Imam Salat yang Baik? Ini Penjelasan Majelis Tarjih

Yogyakarta, Suara ‘Asiyiyah – Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengadakan Webinar dengan tema “Kapita Selekta Putusan dan Fatwa…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *