Berita

Suara ‘Aisyiyah Institute Sukses Gelar Bedah Buku Fiqh Perempuan Berkemajuan

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Pada Sabtu (21/12), Suara ‘Aisyiyah Institute sukses menggelar acara Bedah Buku Fiqh Perempuan Berkemajuan secara daring melalui Zoom Meeting dan diikuti oleh kader ‘Aisyiyah dari berbagai daerah di Indonesia.

Buku yang diterbitkan pada November 2024 oleh Suara ‘Aisyiyah ini memuat narasi kritis tentang berbagai isu yang berkaitan dengan perempuan, anak, dan kelompok rentan.

Pemimpin Perusahaan Suara ‘Aisyiyah, Khusnul Hidayah dalam sambutannya menyatakan bahwa penerbitan buku ini melewati dinamika dan proses panjang hingga akhirnya dapat terbit. “Buku ini diharapkan menjadi khazanah pustaka yang memperkuat pemahaman tentang konsep perempuan Islam berkemajuan,” ungkap Khusnul.

Ia juga menambahkan bahwa acara ini digelar dalam rangka menyambut Hari Ibu dan diharapkan dapat membawa manfaat bagi semua peserta Bedah Buku.

Senada dengan itu, Pemimpin Redaksi Suara ‘Aisyiyah, Hajar Nur Setyowati menekankan pentingnya Hari Ibu sebagai momen bersejarah pergerakan perempuan Indonesia.

“Hari Ibu adalah peringatan Kongres Perempuan Indonesia pertama, di mana ‘Aisyiyah turut hadir. Kegiatan ini menjadi komitmen kita bersama pada keilmuan, Islam Berkemajuan, dan Perempuan Berkemajuan,” ujar Hajar.

Buku Fiqh Perempuan Berkemajuan merupakan kumpulan tulisan dari rubrik Hikmah dan Kalam di Majalah Suara ‘Aisyiyah. “Karakteristik rubrik ini memang dimaksudkan untuk menyampaikan gagasan tentang isu-isu aktual, sehingga penting untuk mengompilasinya menjadi sebuah knowledge product,” tambah Hajar.

Baca Juga: Hari Ibu: Merayakan Peran Perempuan Berkemajuan dalam Keluarga dan Masyarakat 

Narasumber utama acara ini, Niki Alma Febriana Fauzi, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, memberikan apresiasi terhadap buku tersebut. “Dari segi visual, cover yang bergambar dua perempuan berjilbab menyiratkan pesan bahwa menjadi perempuan berkemajuan tidak terhalang hanya karena jilbab,” jelasnya.

Niki menjelaskan bahwa buku ini terbagi menjadi enam bagian, yaitu Paradigma Islam Berkemajuan; Kepemimpinan Perempuan; Perempuan, Karir, dan Pergaulan; Fikih Pernikahan; Fikih Perlindungan Anak; dan Fikih Ekologi.

Meskipun berjudul Fiqh Perempuan, Niki menegaskan bahwa buku ini tidak hanya membahas isu perempuan, tetapi juga menyentuh isu minoritas, anak, ekologi, dan kelompok rentan lainnya. “Buku ini berupaya menggaungkan pemberdayaan dan pembelaan terhadap mustad’afin serta kelompok rentan,” tambahnya.

Salah satu keunikan buku ini menurut Niki adalah pendekatan progresifnya terhadap terminologi fikih. Dalam konteks Muhammadiyah, istilah fikih tidak hanya dimaknai sebagai hukum Islam dalam pengertian tradisional, tetapi juga sebagai pendekatan interpretatif yang adaptif dan kontekstual.

“Fikih Muhammadiyah mengembalikan istilah ini kepada makna literalnya, yaitu pemahaman mendalam, kemudian merekonstruksi pemaknaan baru yang lebih luas. Pendekatan ini memungkinkan fikih tidak hanya berbicara tentang hukum, tetapi juga menyentuh isu sosial, budaya, dan lingkungan,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, “Dengan spirit ini, fikih mampu menjawab tantangan zaman. Buku ini adalah contoh bagaimana fikih dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan pembelaan terhadap kelompok rentan, termasuk isu ekologi.”

Dengan perspektif baru yang ditawarkan, buku ini menurut Niki dapat menjadi panduan bagi perempuan untuk mengenal pemikiran Islam Berkemajuan, sekaligus menjadi bahan diskusi lanjutan dan referensi akademis, seperti tesis dan disertasi. (sa)

Related posts
Berita

Yayasan KH Mas Mansur dan PDM Surabaya Sukses Gelar Bedah Buku KH Mas Mansur Sapu Kawat Jawa Timur

Surabaya, Suara ‘Aisyiyah – Yayasan KH Mas Mansur bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kota Surabaya menggelar bedah buku KH Mas…
Berita

Peserta IP-COS Summer Course 2024 UMY dari USIM Kunjungi Suara Aisyiyah

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Pemimpin Perusahaan Malajah Suara ‘Aisyiyah Khusnul Hidayah, ditemani Bendahara Ni’mah Af’idati, dan Hajar Nur Setyowati selaku Pemimpin Redaksi…
Berita

MDMC Gelar Kaji Buku Sudibyo Markus: Universalitas Jadi Arah Kerja Kemanusiaan yang Melintas Batas

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Buku Dunia Barat dan Islam: Visi Ulang Kemanusiaan karangan Dr. (HC) Sudibyo Markus, MBA. edisi kedua menjadi wadah…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *