Oleh: Ika Zardy Saliha
Dawai rahasia kita bagai meramu rindu dalam bingkai semu
Genggam kidung gersangmu untukku, simpan hingga tiba musim hujan
Kan kupilih pahit serbuk jamu meski dahaga menjajah lidah
Dalam kereta kencana saling saling berbisik, gelak canda mesra menggelitik
Aroma terapi penuh getar rasa, warna-warninya menebar gairah jiwa
Entah berapa kali tersaji, mengerat nikmat serupa hidangan surga
Kini, biarlah nyanyian menjadi bungkam, memanah di rimba kekosongan
Karena cepat atau lambat, lembar nikmat sesaat pasti tergugat
Dan saat lengking muazin memanggil, jiwa berdosa cemas menggigil
Yogyakarta, 2015