Berita

Sumpah Profesi VI AISKA: Wujudkan Nakes Profesional dan Islami

Surakarta, Suara ‘Aisyiyah – Pelaksanaan sumpah profesi bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kesehatan dalam mengemban tugas pelayanan di bidang keperawatan, kebidanan dan fisioterapi, serta mempersiapkan alumni sebagai tenaga kesehatan yang berkomitmen untuk menjaga nama baik institusi dan profesi sebelum menjadi tenaga Kesehatan pelayanan masyarakat, mempersiapkan lulusan untuk bertanggung jawab sebagai tenaga kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sebagai simbol fakultas bahwa alumni siap mengabdi bagi kemanusiaan dan menjadi anggota dari organisasi profesinya.

Selain itu kegiatan sumpah profesi ini diharapkan dapat menjadi forum silaturahmi antara Universitas ‘Aisyiyah Surakarta (AISKA) dengan para peserta sumpah profesi, serta menjadi tempat sharing informasi dan permbekalan untuk organisasi profesi bagi tenaga kesehatan yang tidak hanya berperilaku baik tapi juga memiliki ketrampilan dan sikap yang mulia ketika dihadapkan dengan masyarakat. Mewujudkan masyarakat yang sehat merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia, salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut adalah melalui penyelenggaraan pendidikan tinggi dalam bidang kesehatan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas dan professional serta memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi dan menjadi tenaga kesehatan yang bermartabat.

Sabtu (13/1) AISKA menyelenggarakan Sumpah Profesi VI di Solo Paragon Hotel. Pada acara ini, AISKA mendapat kehormatan dengan kehadiran para tamu undangan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surakarta, Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Surakarta, Badan Pembina Harian AISKA, berbagai organisasi profesi DPW PPNI Jawa Tengah, DPD PPNI Surakarta, IFI Cabang Kota Surakarta, IBI Cabang Surakarta dan para tamu undangan dari berbagai institusi mitra, lahan praktek serta dari civitas akademik AISKA.

Pelaksanaan Sumpah profesi VI dihadiri oleh lulusan dari program studi Diploma IV Fisioterapi, Profesi Ners, dan Profesi Kebidanan serta orang tua wali wisudawan. Proses pelantikan dilakukan oleh Rektor AISKA, Riyani Wulandari. Kemudian dilanjutkan pengambilan sumpah profesi. Pengambilan sumpah profesi dilakukan terhadap wisudawan dari program studi Diploma IV Fisioterapi dan profesi Ners.

Baca Juga: AISKA Tutup Tahun dengan Raihan Anugerag Diktiristek 2023 

Pengambilan sumpah profesi perawat dan DIV Fisioterapi oleh Riyani disaksikan oleh DPW PPNI Jawa Tengah Puji Krisdyantoro, Ketua IFI Cabang Kota Surakarta Noor Sadhono Kurnianji, dan Rohaniawan Encep Moh Ilham. Sedangkan pengambilan sumpah profesi Kebidanan oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Sri Kustiyati, disaksikan oleh Perwakilan IBI Cabang Kota Surakarta ibu Sri Handayani, dan Rohaniawan Encep Moh Ilham. Setelah pengambilan sumpah, dilanjutkan dengan penyematan pin terhadap perwakilan wisudawan dan diikuti oleh seluruh wisudawan dari program studi Diploma IV Fisioterapi dan profesi Ners.

Mahasri Shobahiya, Ketua PDA Surakarta dalam sambutannya berpesan untuk menjalani profesi masing-masing dengan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kehalalan dan kebaikan (halalan–thayyibah), nilai amanah, kemanfaatan, dan kemaslahatan yang membawa keselamatan hidup di dunia dan akhirat. Ia juga mengajak untuk menjalani profesi dengan sepenuh hati dan kejujuran sebagai wujud menunaikan ibadah dan kekhalifahan di muka bumi ini.

Riyani juga berpesan agar selalu menjunjung tinggi profesionalisme, rasa kemanusiaan dan etika yang selalu melekat disetiap langkah. Pesan untuk menjalani profesi sesuai dengan kode etik, menjunjung rasa kemanusiaan, menjalani proses dengan cara terhormat, memelihara martabat dan tradisi luhur profesi perawat, bidan dan fisioterapi supaya bisa menjalani profesi dengan baik.

Seorang perawat, bidan dan fisiterapis lulusan AISKA harus dapat berinteraksi dengan penuh empati kepada pasien, memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan perguruan tinggi lainnya yaitu profesional dan mampu mengamalkan akhlak-akhlak islami dalam berprofesi. Menjadi tenaga kesehatan yang hebat menjadi pesan rektor yang harus dipegang teguh. Humanity, memiliki humam care. Empaty, memiliki kemampuan untuk memahami apa yang dirasakan orang lain. Brave, memiliki keberanian untuk keluar dari zona zaman berani untuk menghadapi tantangan baru. Adaptif, mudah beradaptasi dimanapun berada dan Thinking critical and creative, memiliki kemampuan untuk berpikir kritis dan kreatif, dimana hal tersebut merupakan bagian dari soft skill. Dalam sambutan tersebut Rektor juga berharap semua lulusan AISKA mampu memberikan kontribusi positif melalui karya-karya yang bermanfaat bagi bangsa. (Aiska/sa)

Related posts
Berita

Program Studi D3 Keperawatan Aiska University Raih Akreditasi Unggul

Surakarta, Suara ‘Aisyiyah – Universitas ‘Aisyiyah Surakarta (Aiska University) melalui Program Studi D3 Keperawatan di bawah Fakultas Ilmu Kesehatan, dengan bangga mengumumkan…
Berita

Aiska University Kembali Raih Prestasi, Kembangkan Program Senam Lansia untuk Tingkatkan Kualitas Hidup

Surakarta, Suara ‘Aisyiyah – Universitas ‘Aisyiyah Surakarta kembali menorehkan prestasi membanggakan. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan…
Berita

Mahasiswi Aiska Raih Juara 2 dalam Kategori Jasa Non Digital pada Kompetisi Studentpreneur & Ecopreneur Muda Wisata Hijau Gemilang MCEBI PTMA Se-Indonesia 2024

Surakarta, Suara ‘Aisyiyah – Mahasiswi Universitas ‘Aisyiyah Surakarta (Aiska University) berhasil meraih prestasi gemilang dengan menjadi Juara 2 dalam kategori Jasa Non…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *