Berita

Susanti, Pengusaha Muhammadiyah Raih Penghargaan Bergengsi dari UGM

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Susanti, CEO dan Founder PathGen, juga salah satu anggota dari Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) raih penghargaan bergengsi Anugerah Universitas Gadjah Mada bersamaan dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir yang juga memperoleh Anugerah Hamengku Buwono IX pada Bidang Pendidikan, Sosial, Politik, dan Kemanusiaan pada acara Rapat Terbuka, Peringatan Lustrum XV dan Dies Natalies ke-75 Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, Kamis (19/12/24).

Susanti memperoleh Anugerah Universitas Gadjah Mada di Bidang Patologi dan Farmakologi Molekuler pada Kanker. Melalui inovasi Molecular Profilling dan Precision Medicine, Susanti berhasil menjembatani hasil riset berkelas dunia dengan implementasi nyata di Indonesia.

Melalui PathGen, dia memimpin upaya transformasi layanan diagnostik kanker dengan mengadopsi teknologi berbasis Molecular Profiling. Teknologi ini mampu mengidentifikasi karakteristik molekuler spesifik pada sel kanker sehingga memungkinkan penerapan terapi berbasis Precision Medicine.

PathGen adalah perusahaan inovasi diagnostik kanker yang berfokus pada Molecular Profiling dan Precision Medicine. PathGen mengembangkan solusi yang memungkinkan diagnosis lebih cepat, akurat, dan inklusif, guna menciptakan ekosistem layanan kesehatan onkologi yang optimal di Indonesia.

Baca Juga: Perempuan Pekerja dalam Islam: Menggali Potensi dan Memecahkan Stigma 

Pada April 2024 lalu, didukung dan didampingi Sekretaris Jenderal SUMU, Ghufron Mustaqim, PathGen Diagonistik Teknologi atau PathGen, sebuah startup bioteknologi berhasil mendapatkan investasi seed funding dari Modal Ventura/Venture Capital (VC) terkemuka, yakni East Venture dan Royal Group sebanyak jutaan dolar AS.

“Kami senang menerima dukungan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia. Kami yakin bahwa pendanaan ini akan mendukung misi kami dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan mendemokratisasi solusi pengujian molekuler yang sesuai dengan konteks lokal,” kata Susanti.

Ia menyebut, untuk mendapatkan pendanaan seed funding dari Venture Capital tentu tidak mudah,  butuh banyak ilmu dan wawasan. “Saya mengawali usaha startup dengan minim pengetahuan, terutama mengenai investasi. Saya belajar banyak dengan berdiskusi dengan Mas Ghufron, terutama terkait dengan investasi pertama (seed funding) yang kami dapatkan untuk PathGen,” tambah Susanti.

Saat berdiskusi dengan Ghufron, lanjutnya, ia mendapatkan banyak masukan terkait dengan struktur investasi, bagaimana cara melobi dan bernegosiasi dengan investor, juga tips dan trik untuk meyakinkan investor untuk bisa ikut menanamkan modalnya di PathGen.

Related posts
Berita

Din Syamsuddin Ajak Para Pengusaha Berkonsolidasi di SUMU

Semarang, Suara ‘Aisyiyah – Din Syamsuddin, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah 2005-2015 mengajak para pengusaha untuk konsolidasi di Serikat Usaha Muhammadiyah…
Berita

Open Recruitment Koordinator Daerah SUMU: Perkuat Jaringan Menuju 30 Ribu Anggota

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) open recruitment Koordinator Daerah (Korda) di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia untuk memperkuat…
Berita

SUMU Siapkan Pengusaha Muhammadiyah Masuk 100 Orang Terkaya di Indonesia melalui Venture Capital Academy

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Dalam rangka menyiapkan pengusaha Muhammadiyah masuk 100 orang terkaya di Indonesia 2045, Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) mengadakan Venture…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *