Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Islam merupakan agama yang mendorong kemajuan manusia. Dalam pandangan Muhammadiyah, ada 5 (lima) karakteristik (al-khashaish al-khams) yang terkandung dalam Islam Berkemajuan. Pertama, berdasar tauhid. Menurut Syafiq Mughni, tauhid harus diwujudkan dalam bentuk perjuangan untuk membebaskan manusia dari ketidakadilan, kemungkaran, dan ketimpangan.
Kedua, bersumber pada al-Quran dan as-Sunnah. Dua sumber tersebut mengajarkan kebenaran dan kebajikan. Ketiga, menghidupkan ijtihad dan tajdid. Ketua PP Muhammadiyah itu menyampaikan bahwa Muhammadiyah tidak pernah menganggap pintu ijtihad tertutup. “Ihyaul ijtihad adalah sebuah kewajiban,” ungkapnya.
Keempat, mengembangkan wasathiyah. Jangan sampai, Syafiq mengingatkan, umat Islam khususnya warga Muhammadiyah, terjebak pada ekstremisme kanan ataupun ekstremisme kiri. Kelima, mewujudkan rahmat bagi seluruh alam. Muhammadiyah memandang bahwa misi kerahmatan bukan hanya untuk manusia, tapi seluruh alam.
Melanjutkan pemaparan Syafiq, Syamsul Arifin menjelaskan bahwa salah satu karakter Islam Berkemajuan adalah kosmopolitan. Kosmopolitanisme itu terefleksi dalam keterbukaan pada semua khazanah dan tradisi.
Syamsul melihat bahwa kosmopolitanisme Muhammadiyah sudah bergerak maju. Ia bergeser dari homeground ke internasionalisasi. Beberapa penanda pergeseran itu misalnya adalah: a) munculnya diaspora kader Muhammadiyah di beberapa negara, dan b) munculnya center for excellence milik Muhammadiyah di luar negeri.
Sebagai pungkasan, Syamsul menegaskan bahwa “Islam Berkemajuan adalah big vision bagi Muhammadiyah”. (sb)