Berita

Tahun Keempat Eco Bhinneka Muhammadiyah Fokus pada Pengembangan Narasi dan Kemitraan

Surabaya, Suara ‘Aisyiyah – Memasuki tahun keempat pelaksanaannya, tim pengelola program Eco Bhinneka Muhammadiyah mengadakan pertemuan Annual Meeting, Monitoring, and Evaluation di Surabaya, pada Jumat-Selasa (11-15/10).

Dalam acara tersebut, Direktur Program Eco Bhinneka Muhammadiyah, Hening Parlan menekankan pentingnya memperluas syiar Eco Bhinneka sebagai produk pembaruan di Muhammadiyah.

“Tahun ini, Eco Bhinneka Muhammadiyah perlu membangun narasi agar menjadi program yang diperhitungkan di kelompok lintas agama untuk lingkungan,” ujar Hening saat memberikan sambutan.

Ia menambahkan, “Jika kita bisa meluaskan kerja-kerja kita, maka manfaat dan peluang yang dihasilkan akan lebih besar, termasuk dalam hal fundraising, terutama kepada lembaga donor.”

Hening mendorong tim pengelola untuk menjalin kemitraan yang lebih luas dalam setiap pertemuan ke depan, agar Eco Bhinneka Muhammadiyah dapat tampil lebih menonjol.

“Di tahun keempat ini, semakin banyak orang yang mengetahui kerja-kerja Eco Bhinneka Muhammadiyah, sehingga narasi menjadi kunci untuk menceritakan keunggulan program ini,” ungkapnya.

Baca Juga: Menjaga Lingkungan dengan Pemanfaatan Air Bekas Wudu 

Harapannya, semakin banyak orang yang tertarik bergabung dan memberikan dukungan, sehingga Eco Bhinneka dapat bertahan lebih lama.

Ia mengibaratkan Muhammadiyah sebagai kapal besar yang membutuhkan sekoci-sekoci untuk menjalankan berbagai peran. “Dalam urusan kerukunan antarumat beragama dan pelestarian lingkungan di Muhammadiyah, Eco Bhinneka adalah salah satu sekoci yang diisi oleh orang-orang dengan beragam latar belakang, dan itulah keindahan warna-warni lintas agama,” urainya.

Dalam pertemuan ini, Hening juga mendorong tim untuk mengidentifikasi kegiatan mana yang menjadi unggulan dan mana yang dapat dikembangkan.

“Contohnya, program Eco Bhinneka di Surakarta dan Banyuwangi yang bekerja dengan teman-teman Difabel dalam menghasilkan produk daur ulang limbah. Mari kita lanjutkan inisiatif ini. Kita juga bisa berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bisa memberikan dukungan, serta menjalin kerjasama dengan KemenPPPA dan mitra lainnya,” jelasnya.

Masing-masing keunggulan yang teridentifikasi tersebut, imbuh Hening, bisa dipamerkan dalam kegiatan menarik seperti Festival Eco Bhinneka. Di dalam festival ini, Eco Bhinneka Muhammadiyah dari berbagai wilayah bisa menampilkan spesifikasi isu lingkungannya, apakah mau tentang pengelolaan sungai, pelestarian hutan, daur ulang sampah, dan lain sebagainya.

Related posts
Berita

Sedekah Sampah Ranting Aisyiyah di Depok, Menebar Berkah dari Rumah

Depok, Suara ‘Aisyiyah – Ibu-Ibu ‘Aisyiyah dari Depok, Jawa Barat, yang tergabung dalam anggota Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan…
Berita

Sebagai Panduan Praktis Sekolah Ramah Lingkungan, Aisyiyah Luncurkan Buku Islamic Green School

Jakarta, Suara ‘Aisyiyah – Dalam beberapa tahun terakhir, isu perubahan iklim dan kerusakan lingkungan menjadi tantangan global yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan,…
Berita

Kehidupan Berkelanjutan dan Toleransi: Langkah Muhammadiyah dalam Dakwah

Surabaya, Suara ‘Aisyiyah – Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan dan toleransi antaragama, Muhammadiyah mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersinergi…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *