Oleh: Arafah dan Damayanti*
Dalam menjalani hidup, seseorang sering kali dihadapkan pada berbagai keadaan yang dapat memengaruhi cara pandang dan tindakannya. Tanda-tanda kebaikan dan keburukan dapat menjadi petunjuk untuk mengevaluasi diri dan mengarahkan langkahnya ke jalan yang lebih baik.
Tanda-tanda Kebaikan
Di antara tanda bahwa seseorang dalam kebaikan adalah, pertama, memiliki wajah yang bercahaya. Setidaknya, seseorang tidak mahal senyum. Hal ini bukan hanya sekadar penampilan fisik, melainkan mencerminkan kondisi batin yang penuh rasa syukur. Seseorang yang selalu bersyukur akan memiliki aura positif yang menarik. Rasa syukur membuat hati tenang dan pikiran jernih, sehingga mampu menjalani hidup dengan lebih baik.
Kedua, mampu mengubah kesulitan menjadi peluang. Seseorang yang berada dalam kebaikan memiliki sikap positif dalam menghadapi kesulitan. Prinsip yang dikenal dengan istilah “inversion thinking” mengajarkan seseorang untuk memandang masalah dari sudut pandang yang berbeda. Misalnya, jika seseorang menghadapi pasangan hidup atau anak-anak yang kurang baik, alih-alih mengeluh atau putus asa, ia bisa berpikir terbalik. Dengan memahami bahwa setiap tantangan bisa menjadi peluang untuk belajar dan tumbuh, ia bisa menciptakan situasi yang lebih baik. Hal ini menunjukkan betapa hebatnya kemampuan seseorang untuk beradaptasi dan berinovasi.
Ketiga, rezeki yang luas dan barokah. Tanda lain dari kebaikan adalah luasnya rezeki yang diterima. Ketika Allah memberikan rezeki yang barokah, hal ini tidak hanya sekadar tentang banyaknya harta, tetapi juga tentang keberkahan dalam setiap aspek kehidupan. Keberkahan ini bisa datang dalam bentuk ketentraman hati, kebahagiaan dalam keluarga, atau kesuksesan dalam pekerjaan. Dengan demikian, seseorang bisa merasakan kepuasan yang mendalam atas apa yang kita miliki.
Keempat, memiliki kekuatan badan untuk beribadah. Kesehatan fisik juga merupakan salah satu tanda kebaikan. Badan yang kuat memungkinkan kita untuk menjalankan ibadah dengan penuh semangat. Kekuatan fisik mendukung kita dalam melaksanakan perintah Allah dan berbuat kebaikan. Sebaliknya, tubuh yang lemah bisa menjadi penghalang bagi kita untuk beribadah dan melakukan amal. Maka, penting untuk menjaga kesehatan agar dapat beraktivitas dengan maksimal.
Tanda-tanda Keburukan
Selain itu ada juga tanda-tanda seseorang berada dalam keburukan. Dan ini yang penting diwaspadai oleh diri kita sendiri. Pertama, wajah yang gelap dan sering mengeluh. Berlawanan dengan tanda-tanda kebaikan, tanda keburukan sering kali ditunjukkan oleh wajah yang terlihat suram dan selalu mengeluh. Seseorang yang selalu merasa kurang akan cenderung menarik energi negatif dan mengalihkan pandangannya dari hal-hal baik di sekitarnya. Mengeluh bukanlah solusi; malah dapat membuat diri kita terjebak dalam perasaan negatif.
Baca Juga: Kelola Emosi untuk Kenali Diri
Kedua, hati yang cenderung menolak kebenaran. Hati yang gelap adalah tanda bahwa seseorang tidak mau menerima kebenaran. Ketidakmauan ini sering kali membuat seseorang terjebak dalam kebohongan dan jauh dari cahaya petunjuk Allah. Ketika hati dipenuhi dengan kebencian dan keangkuhan, kebaikan sulit untuk masuk, dan hidup pun terasa semakin berat.
Ketiga, rezeki yang sempit dan selalu kurang. Sebuah kehidupan yang dipenuhi dengan rasa kurang dapat menjadi tanda keburukan. Rezeki yang sempit sering kali menunjukkan bahwa seseorang tidak mampu melihat berkah yang ada, sehingga terus merasa kekurangan. Padahal, rezeki yang barokah tidak selalu diukur dari jumlah materi yang dimiliki, melainkan bagaimana kita bersyukur atas apa yang ada.
Keempat, kelemahan fisik dalam melaksanakan ketaatan. Kelemahan fisik juga dapat menjadi tanda keburukan. Ketika kita tidak mampu beribadah dengan baik karena kondisi tubuh yang lemah, ini bisa menjadi pengingat untuk menjaga kesehatan. Ketaatan kepada Allah membutuhkan kekuatan, baik fisik maupun mental. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk berusaha menjaga kesehatan agar dapat beribadah dengan optimal.
Kelima, kebencian dalam hati dan aura negative. Kebencian yang terpendam dalam hati menciptakan aura negatif yang menyebar ke sekeliling kita. Seseorang yang dipenuhi dengan kebencian cenderung akan menarik pengalaman negatif dalam hidupnya. Hal ini dapat merusak hubungan dengan orang lain dan menjauhkan kita dari kebaikan.
Mengidentifikasi tanda-tanda kebaikan dan keburukan dalam diri adalah langkah awal menuju perbaikan. Dengan memahami tanda-tanda ini, seseorang dapat berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, bersyukur atas segala hal, dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk tumbuh. Semoga kita selalu bisa berupaya untuk menjaga hati tetap bersih, pikiran tetap positif, dan tubuh tetap kuat agar dapat beribadah dengan sepenuh hikmah. Wallahu a’lam.
*Ketua PDA Sumenep 2015-2022 dan Ketua PDA Sumenep 2022-2027
1 Comment