Dalam Himpunan Putusan Tarjih (HPT) terdapat beberapa hal yang menyebabkan seseorang wajib mandi. Mandi yang dimaksud ialah mandi besar bukan mandi sebagaimana biasa kita lakukan sehari-hari.
a. Keluar air mani. Jika seseorang mengeluarkan air mani maka diwajibkan untuk mandi. Dasarnya “dan jika kamu junub, maka bersuci (mandi)-lah kamu.” (Q.S Al Maidah 6
b. Bersetubuh.
“Apabila seorang laki-laki duduk di antara dua paha dan dua betis istrinya kemudian menyetubuhinya, maka wajiblah mandi”.
c. Selesai haid. Jika wanita selesai haid maka diwajibkan kepadanya untuk mandi.
Tata Cara Mandi
a. Membasuh kedua tangan. Mandi besar dimulai dengan menyuci kedua belah tangan.
b. Niat ikhlas. Bersama dengan membasuh kedua tangan berniatlah secara ikhlas karena Allah. Dasarnya ialah hadist yang dipergunakan untuk sumber bagi dalil niat wudu sebagaimana telah dibahas.
c. Membasuh kemaluan. Setelah niat ikhlas maka tindakan berikutnya ialah membasuh kemaluan dengan tangan kiri kemudian menggosok tangan dengan tanah atau gantinya.
d. Berwudlu dan membasuh rambut. Segera setelah berwudlu ambillah air dengan tangan dan masukkan jari-jari ke dalam rambut denan wewangian.
e. Memulai dari kanan. Hendaknya selalu dari sebelah kanan, sebagaimana hadits serupa dalam wudu yang telah dibahas.
f. Menyiramkan kepala dengan air. Tindakan mandi jinabat berikutnya ialah menuangkan air ke atas kepala sebanyak tiga kali, dan meratakannya ke seluruh badan.
g. Membasuh kedua kaki. Tindakan berikutnya ialah membasuh kedua kaki dengan mendahulukan kaki kanan atas yang kiri sebagaimana dalam bab wudu.
h. Tidak berlebihan menggunakan air. Walaupun basuhan mandi diperintahkan untuk selalu dilakukan sempurna, akan tetapi tidak diperbolehkan menggunakan air secara berlebihan.