Bandung, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Barat mengadakan kajian rutin Gerakan Subuh Mengaji dengan tema “Budaya Santun Jadi Modal Pergaulan”, Senin (1/8) melalui siaran di kanal YouTube tvMu. GSM kali ini menghadirkan Euis Evi Puspitasari selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Bandung.
Acara dipandu langsung oleh Heni Nur’aeni selaku moderator. Tema ini terlahir karena keresahan yang terjadi di kalangan muda, di mana dekadensi moral mulai terasa. Citayam Fashion Week, misalnya, memunculkan muda-mudi di jalanan dengan pakaian yang bisa dibilang kurang sopan dalam pandangan Islam, ditambah lagi dalam kegiatan ini memunculkan nuansa LGBT dan perzinaan. Lantas bagaimana kita berpelikaku dalam pergaulan untuk dapat terus mensyiarkan dakwah?
Euis mempertanyakan, “bagaimana kita sebagai mayoritas muslim melakukan tanggung jawab untuk mencegah dekadensi moral di sekitar kita? karena seperti yang kita ketahui bahwa yang memengaruhi suatu akhlak ada 3 faktor, yaitu faktor keluarga, lingkungan, dan juga media”.
Baca Juga: Mewujudkan Masyarakat Peduli Bencana Moral
Euis juga menyampaikan bahwa musuh terbesar sekarang adalah media, di mana kaum muda lebih banyak menghabiskan waktu di media ketimbang sekolah. Sebagai seorang ibu yang berperan menjadi madrasatul ula, tentu harus memahami masalah ini, di mana pendidikan pertama ada di tangan ibu.
Dalam penutupnya Euse menyampaikan 5 (lima) tips dalam berperilaku santun sebagai modal pergaulan, yakni ikhlas dalam menyampaikan dan menerima pesan, mengingat bahwa segala sesuatu yang disampaikan memiliki balasan pahala ataupun dosa, menyampaikanm pesan dengan kejujuran, bersih dalam penyampaian pesan agar menimbulkan rasa nyaman dalam sisi psikologis, dan terahir selalu merasa diawasi oleh Allah, sehingga kita akan cenderung berhati-hati dalam bertindak. (fathiyya)