Kudus, Suara ‘Aisyiyah – Bencana banjir yang saat ini tengah dihadapi beberapa desa di Kabupaten Kudus, membuat MDMC bersama LLHPB ‘Aisyiyah Kudus bergerak bersama untuk mendirikan Dapur Umum bagi para warga terdampak dan juga para relawan.
Menariknya, selain mendirikan dapur umum, MDMC bersama LLHPB ‘Aisyiyah Kudus juga berinisiatif untuk mendirikan Dapur Air yang juga berdampingan dengan Dapur Umum yang tersebar dibeberapa titik. Adanya Dapur Air tersebut bertujuan untuk mencukupkan kebutuhan air bagi para relawan dan juga pengungsi di Dapur Umum Tuang Kaliwungu, Ngemplak Undaan, dan juga Payaman Majebo.
Satriyo Yudo selaku wakil ketua MDMC Kudus, menyampaikan bahwa Muhammadiyah mengambil peran spesifik dalam penanganan bencana di kabupaten Kudus tersebut. “Selain membuka Dapur Umum kita juga sediakan kebutuhan air minum bagi relawan dan pengungsi melalui Dapur Air. Relawan dan pengungsi harus sehat, kuat, dan bersemangat karena dengan air minum yang cukup akan mampu dengan cepat memperkaya oksigen dalam darah,” ungkap Satriyo.
Minggu (14/2) Abdul Mu’ti selaku sekretaris umum PP Muhammadiyah berkesempatan untuk hadir mengunjungi pengungsian Banjir di Payaman dan Mejobo. Abdul Mu’ti juga berkesempatan untuk mengunjungi dapur air serta mencicipi minuman jahe merah yang tersedia di dapur air tersebut. “Terima kasih, cocok sekali di tengah cuaca dingin seperti ini karena akan menghangatkan tubuh kita,” ucap Abdul Mu’ti.
Seperti kita ketahui tubuh manusia terdiri kurang lebih dari 60% air. Agar seluruh organ tubuh dapat berfungsi dengan baik, keperluan air tubuh harus terpenuhi. Jika tidak, tubuh akan mengalami dehidrasi, baik itu kehilangan air melalui keringat, napas, ataupun air seni. Diharapkan dengan adanya Dapur Air kebutuhan cairan bagi para relawan dan pengungsi dapat tercukupi.
Kontributor: Suly