Kudus, Suara ‘Aisyiyah – Ahad (12/2), segenap Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Burikan, Kota Kudus menggelar pertemuan rutin bulanan di Solo. Pertemuan yang biasanya diselenggarakan bergantian di kediaman anggota setiap pertengahan bulan, kali ini diadakan di luar kota sambil rihlah ke Masjid Sheikh Zayed.
Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan iman, takwa, serta menjalin kebersamaan dan menumbuhkan semangat berjuang bersama di ‘Aisyiyah. Selepas dari Masjid Sheikh Zayed, rombongan lalu mengunjungi Masjid Agung Madaniyah di Karanganyar, masjid yang bagian halamannya terdapat empat payung raksasa layaknya Masjid Nabawi.
Menurut Ketua PRA Burikan, Agustina, rihlah ini dilakukan sebagai hajatun basyariyah, suatu kebutuhan sebagai manusia untuk mengusir kejenuhan atas kesibukan dan rutinitas harian. “Dengan rihlah, kita melakukan perjalanan untuk tadabbur alam dengan maksud dan tujuan yang baik dan didasarkan niat ibadah karena Allah swt.,” ujarnya.
Baca Juga: Menyiapkan Dana Pensiun Sedini Mungkin
Ada beberapa manfaat yang didapatkan dari rihlah ini, di antaranya adalah dapat meningkatkan iman dan takwa kepada Allah, serta menguatkan semangat dalam berjuang bersama di ‘Aisyiyah. Selain itu juga dapat menambah solidaritas, meningkatkan kebersamaan, dan ukhuwah, serta saling peduli.
Kegiatan dilanjutkan dengan tadabbur alam di lereng Gunung Lawu. Tempat yang berada di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur itu menyimpan potensi wisata alam yang sangat memesona dan telah lama dikenal menjadi tempat wisata legendaris yang dingin. (Wakhidah Noor Agustina/sb)