Gaya HidupKesehatan

Tips Agar Tubuh Tetap Bugar Saat Ber-I’tikaf

  • #ColorfulRamadan Edisi Tips Selama Bulan Ramadan

I’tikaf adalah sebuah istilah untuk setiap ibadah yang menghabiskan waktu di masjid selama bulan Ramadan. Biasanya I’tikaf akan semakin digencarkan saat memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. I;tikaf sendiri biasanya tidak terbatas pada siang atau malam hari, namun mengingat pagi dan siang hari yang penuh dengan aktivitas sehari-hari, akhirnya I’tikaf lebih banyak dilakukan pada malam hari.

Masing-masing penggiat i’tikaf memiliki intensitas sendiri tentang seberapa lama mereka melakukan ibadah tersebut. Ada yang melakukannya sekitar 1-2 jam di malam hari setelah tarawih, ada juga yang melakukannya hingga tengah malam, atau bahkan sebelum sahur. Oleh karena itu, para penggiat I’tikaf ini perlu memperhatikan stamina dan kebugaran tubuhnya agar i’tikaf yang dilakukan dapat berjalan dengan maksimal.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk menjaga stamina dan kebugaran selama i’tikaf;

  1. Tidak memaksakan durasi I’tikaf

Menjaga tubuh tetap prima adalah kewajiban bagi setiap manusia, terutama muslim di bulan Ramadan ini. Setelah seharian penuh berpuasa, tentu kondisi tubuh berbeda dengan hari-hari biasa. Maka dari itu, apabila saat melakukan i’tikaf tubuh mengeluarkan alarm tertentu bahwa dirinya sedang dalam kondisi yang tidak baik (seperti sakit perut, pusing, mual, dll), sudah seharusnya i’tikaf dihentikan sementara dan beristirahat terlebih dahulu sampai terasa bugar kembali.

Baca Juga: Pak AR Menjawab: Hukum Menahan Kentut Ketika Salat?

  1. Menjaga asupan gizi pada makanan

Zat gizi adalah salah satu factor yang dapat membangun dan menjaga kondisi jiwa raga agar tetap dalam kondisi yang prima. Mengingat peran zat gizi yang sedemikian penting, tentu menjaga asupannya adalah sebuah keharusan. Menjaga asupan zat gizi dapat dilakukan dengan mempertimbangkan setiap gizi makanan yang masuk agar tidak berat sebelah. Mulai dari mengonsumsi makanan berkarbohidrat sebagai sumber energi, makanan berprotein untuk meregenerasi sel dalam tubuh, makanan berserat untuk memperlancar metabolism pencernaan, makanan berlemak untuk cadangan energi, dan lain sebagainya.

  1. Banyak mengonsumsi air putih

Air putih penting bagi tubuh seorang manusia karena perannya sebagai pemenuh kebutuhan cairan tubuh. Tidak hanya itu, air putih juga memiliki fungsi untuk meningkatkan fungsi hormon, memperbaiki kemampuan hati untuk memecah dan melepas lemak, serta mengurangi rasa lapar. Setelah berpuasa selama seharian, biasanya tubuh akan kekurangan cairan, oleh karena itu banyak mengonsumsi air putih tentu sangat dianjurkan.

  1. Tidak melewatkan sahur

Sahur adalah kegiatan makan dan minum sebelum memulai ibadah puasa. Tujuan melakukan ibadah sahur adalah agar tubuh kuat untuk menjalankan puasa dari azan Subuh hingga azan Maghrib nanti. Meskipun sedang giat beri’tikaf, tidak melewatkan sahur merupakan upaya mencintai diri sendiri dengan memberikan energi dan cadangan energi selama berpuasa nanti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *