Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Salah satu tantangan bagi seorang ibu yang baru melahirkan ialah mengelola ASI dengan baik. Kebutuhan ASI pada anak wajib untuk dipenuhi sehingga proses tumbuh dan kembang anak dapat berjalan dengan tepat. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dimple Gobind Nagrani selaku Dokter Spesialis Anak dalam acara Bincang Primaku di akun YouTube @Official Primaku Channel.
Acara yang diadakan pada Sabtu (11/9) ini mengangkat tema “Sukses ASI pada Ibu yang Bekerja”. Pada awal penjelasannya, Dimple menyampaikan bahwa seorang ibu yang memiliki tugas lain di luar rumah, misalnya bekerja, harus mengetahui cara mengelola ASI sehingga pemenuhan ASI bagi si kecil dapat berjalan dengan lancar.
Dimple menjelaskan, dalam produksi ASI terdapat kegiatan supply dan demand. Apabila payudara kosong, produksi ASI akan berjalan dengan lancar, tetapi apabila payudara selalu terisi, maka akan menyebabkan payudara memberikan sinyal pada otak untuk menurunkan produksi ASI, sehingga produksi ASI menurun.
“Kuncinya ialah payudara kosong, sehingga produksi ASI dapat dilakukan secara cepat dan terdapat ruang untuk mengisi lebih banyak. Apabila ASI tidak dikeluarkan dan terus menumpuk, akan menghambat proses produksi ASI pada payudara,” jelas Dimple.
Baca Juga: Tiga Peran Perempuan di Era Globalisasi
Seorang ibu harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan pumping (proses memerah ASI dari payudara dengan menggunakan pompa). Dalam hal ini, Dimple menjelaskan bahwa butuh waktu 3-4 jam bagi payudara untuk mengisi kembali ketersediaan ASI. Setelah 3-4 jam, ASI harus dikeluarkan sehingga payudara dapat memproduksi kembali ASI baru.
“Dalam kurun waktu per 3 jam, ASI yang akan didapatkan sebanyak 100 ml atau lebih. Namun payudara yang dibiarkan membengkak akibat ASI yang menumpuk telalu lama akan menyebabkan ASI yang dikeluarkan lebih sedikit,” tutur Dimple.
Lebih lanjut, Dimple menjelaskan, ASI yang disimpan di ruangan ber-AC dapat bertahan selama 6 jam, sedangkan di ruangan yang tidak ber-AC maksimal dapat bertahan 2 jam. Jika akan dikonsumsi dalam waktu yang lebih panjang, jelasnya, ASI harus disimpan dalam lemari es (disimpan di kulkas bagian dalam), sehingga proses pendingan pada ASI dapat berjalan dengan baik.
Selanjutnya, Dimple menegaskan agar jangan mencairkan ASI dengan microwave, sebab akan menyebabkan kandungan nutrisi pada ASI menghilang. ASI dapat dicairkan menggunakan air panas. Caranya: rendam botol atau wadah tempat ASI menggunakan air panas, sehingga nantinya proses pemanasan ASI dapat berjalan dengan baik tanpa membunuh nutrisi yang terkandung dalam ASI. (cheny)