Kupang, Suara ‘Aisyiyah – TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal III di Kupang, Nusa Tenggara Timur, telah mengambil langkah berani dalam mengimplementasikan pendekatan Higher Order Thinking Class dalam kurikulum pendidikannya. Langkah ini diambil sebagai upaya sekolah dalam mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang diperlukan dalam menghadapi tantangan abad ke-21.
Dengan mengadopsi konsep Higher Order Thinking Class, TK ABA III mengajarkan siswa-siswinya untuk berpikir lebih dalam, menganalisis secara kritis, dan merumuskan pemecahan masalah yang kompleks. Pendekatan ini menekankan pada pengembangan kemampuan kognitif yang lebih tinggi, seperti analisis, evaluasi, sintesis, dan kreativitas.
Kepala TK ABA III Kupang, Mandasia Samsudin menjelaskan, semua yang dilakukan anak pada dasarnya dalam rangka untuk belajar. Hakikat cara belajar anak adalah coba dan mencoba (trial and error). Hal demikian, kata dia, mungkin sebagai orang dewasa menganggap sepele bahkan merepotkan tapi tidak bagi anak.
Ia menceritakan pengalaman yang dia dapatkan ketika melakukan supervisi di kelas pada Kamis (31/8). Saat supervisi, ia menemukan salah satu anak didikanya bernama Haidar yang menumpahkan air yang dicampurkan dengan susu.
“Hari ini belajar dari Haidar. Saya melakukan supervisi kelas. Ternyata saat belajar Haidar menumpahkan susu di campur air minum dan bekalnya dalam wadah makanan. Ditanya kenapa ditumpahkan? Ia menjawab, mau eksperimen banjir kaya di jalan itu. MasyaAllah, anak hebat,” ungkap Mandasia.
Baca Juga: Tren Keilmuan Agama Era Kontemporer: Bergerak dari Multidisiplin ke Interdisiplin dan Transdisiplin
Ia mengimbau kepada para guru khususnya PAUD dan ibu-ibu atau orang tua wali agar jangan pernah melewatkan pendidikan anak di usia keemasan untuk memberi stimulus. Hal ini dilakukan dalam rangka mengasah kempuan berpikir kritis anak yang dikenal dengan Higher Order Thinking skill.
“Jangan cepat-cpar men-judge anak dengan kata-kata negatif seperti ‘anak nakal, bodoh,’ dan lain-lain. Karena pada hakikatnya semua yang dilakukan anak dalam rangka belajar,” tegasnya.
Dengan komitmen kuat untuk mengembangkan kualitas pendidikan, TK ABA III berharap bahwa langkah inovatif dalam menerapkan Higher Order Thinking Class dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya di seluruh negeri. Dengan demikian, generasi muda Indonesia dapat berkembang menjadi individu yang tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga kemampuan berpikir yang mendalam dan kritis. (Iwan Abdul Gani)-sb