Depok, Suara ‘Aisyiyah – Jelang akhir tahun ajaran 2021/2022 tidak menyurutkan TK Aisyiyah 27 Kota Depok untuk memberikan pembekalan ilmu terkini kepada para orang tua murid dengan menggelar seminar parenting pada Jumat (2/6) yang bertempat di Rumah Dakwah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Abadijaya. Kegiatan ini mengambil tema “Generasi Emas Digital: Anak Usia Dini Cerdas Teknologi” dengan pembicara Arifani yang merupakan dosen psikologi di salah satu akademi kebidanan di Jakarta, sekaligus kepala TK Aisyiyah 23 Kota Depok.
Selanjutnya, Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Abadijaya yang diwakili Suryamah menyambut gembira kegiatan seminar parenting ini. Suryamah mengapresiasi TK Aisyiyah 27 Kota Depok yang aktif menggelar kegiatan parenting. Suryamah melanjutkan, kegiatan ini penting bagi orang tua, mengingat saat ini tantangan yang dihadapi anak berbeda dengan zaman orang tua dulu.
Sebagai pembicara di seminar parenting ini, Arifani menjelaskan bahwa anak usia dini berdasarkan teori perkembangan psikologi yaitu 0-3 tahun adalah masa bayi-balita, 3-4 tahun adalah masa prasekolah, 5-6 tahun adalah masa taman kanak-kanak, dan 7-9 tahun adalah tahun pertama akademik (primary grades). “Di masa ini, otak anak ibarat spons yang menerima segala informasi dari lingkungannya dengan cepat. Oleh karena itu, keteladanan sangat penting, karena perilaku yang dilihatnya akan ditiru oleh anak,” kata Arifani.
Penjelasan mengenai generasi juga diungkapkan oleh Arifani. Generasi yang menjadi murid-murid TK saat ini, khususnya di TK Aisyiyah 27 Kota Depok adalah generasi Alpha yang merupakan manusia yang lahir dari tahun 2010 hingga saat ini yang memiiki ciri akrab dengan teknologi.
Baca Juga: Mengenalkan Perubahan Iklim pada Anak Usia Dini
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa jumlah pengguna media sosial di Indonesia pertahun 2022 mengalami peningkatan. Merujuk data kompasiana.com, Arifani menjelaskan bahwa jumlah pengguna media sosial di Indonesia pada awal tahun 2022 setara dengan 68,9 persen dari total populasi.
Menurut dia, penggunaan teknologi dalam belajar anak usia dini tidak harus selalu dalam kondisi internet menyala. Arifani mengungkapkan, aplikasi belajar bagi anak usia dini banyak yang cukup dengan mengunduh (download) seperti untuk belajar warna, angka, dan huruf. Sehingga hal itu lebih aman bagi anak usia dini karena tayangan tersebut tidak dilintasi oleh iklan-iklan yang bisa jadi menampilkan tayangan yang tidak pantas ditonton oleh anak usia dini.
Terakhir, Arifani pun mengungkapkan bahwa doa terbaik untuk anak-anak pun tidak putus dipanjatkan kepada Allah swt. Bagaimanapun keadaan anak-anak, tetap orang tua memanjatkan doanya agar anak-anak saleh dan salehah terwujud. Sebagai orang beriman, tentu cita-cita akan masa depan anak menjadi sukses bukan hanya di dunia, tetapi sampai di akhirat. (Eka Mayasari/sb)