Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Pengembangan softskill mahasiswa selama ini selalu menjadi salah satu perhatian utama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Melalui Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA), mahasiswa UMY telah mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan berupa kompetisi setiap tahunnya. UMY pun kembali mengadakan Student Creativity Awards (SCA) pada Kamis (13/7) demi memberikan apresiasi kepada mahasiswa berprestasi.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Alumni dan AIK, Faris Al-Fadhat sangat mengapresiasi mahasiswa UMY yang telah menjuarai berbagai kompetisi di tingkat nasional maupun internasional. “Sepanjang tahun, alhamdulillah UMY selalu mengikuti banyak kompetisi yang diwakili oleh mahasiswa, sehingga sudah menjadi tanggungjawab kami untuk memberikan penghargaan kepada mahasiswa,” ujar Faris.
Dalam sambutan yang disampaikan Faris pada acara yang digelar di Aula Masjid K.H. Ahmad Dahlan UMY ini, mahasiswa bisa mendapatkan banyak keuntungan dengan mengikuti kegiatan kemahasiswaan ataupun menjuarai kompetisi, dimana salah satunya adalah dapat mengonversikan prestasi menjadi kredit akademik.
“UMY sudah menerapkan skema ini sejak beberapa tahun terakhir, dan harapannya ini juga dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan dan kompetisi. Seperti jika mengikuti kegiatan kemahasiswaan berupa pengabdian masyarakat, mereka sudah tidak perlu mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN),” ungkapnya.
Meningkatnya tren mahasiswa UMY dalam mengikuti kompetisi dapat terlihat salah satunya dari keikutsertaan UMY dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek). Menurut Rifki Febriansah selaku Kepala LPKA UMY, tahun ini ada 112 proposal yang lolos seleksi internal UMY untuk mengikuti seleksi PKM di tingkat nasional.
“Dari 112 proposal tersebut, 32 diantaranya berhasil mendapatkan pendanaan dari Kemdikbudristek. Sementara bagi yang tidak lolos, akan tetap kami seleksi kembali untuk mendapatkan pendanaan secara internal dari UMY melalui program Kompetisi Ide Kreatif (KIK),” imbuh Rifki.
Sementara untuk PPK Ormawa, terdapat 14 proposal yang dikirimkan dengan 5 diantaranya berhasil mendapatkan pendanaan dari Kemdikbudristek. Rifki juga menegaskan akan tetap memberikan pendanaan secara internal bagi proposal yang tidak lolos melalui program Young Sustainable Initiative.
Dari seluruh kompetisi bidang kreativitas dan pengabdian masyarakat, Fakultas Teknik menjadi fakultas yang mendapatkan nilai tertinggi berdasarkan penilaian dari LPKA UMY. Dengan peran mahasiswa yang tinggi dalam keseluruhan jumlah nilai, Fakultas Teknik berhasil mendapatkan pengharagaan berupa piala bergilir dari Rektor UMY.
Seakan belum cukup, UMY juga memberikan penghargaan bagi mahasiswa dengan prestasi dan rekognisi terbaik yang terdata dalam Sistem Pemeringkatan Kemahasiswaan (SIMKATMAWA). Ini sekaligus bertujuan untuk mendorong peningkatan institusi yang berbanding lurus dengan peningkatan mutu lulusan.
Selain pemberian penghargaan kepada mahasiswa, SCA 2023 juga diisi dengan penyerahan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPD DIY) Syariah kepada UMY. Dana ini akan digunakan untuk mendanai program KIK yang telah lolos seleksi dan menjadi finalis. Rifki juga berharap adanya SCA 2023 dapat memacu semangat mahasiswa UMY untuk berprestasi. (ID/sa)