Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Menghadapi momentum Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, banyak pertanyaan dari warga ‘Aisyiyah menyangkut pilihan dan keberpihakan ‘Aisyiyah. Sekretaris Umum PP ‘Aisyiyah, Tri Hastuti menegaskan bahwa ‘Aisyiyah sepenuhnya mengikuti kebijakan organisasi induknya, yaitu Muhammadiyah.
“Semua warga Persyarikatan diberi kebebasan untuk menentukan pilihannya. Secara organisatoris tidak ada paksaan bagi anggota persyarikatan untuk memilih atau mendukung salah satu kandidat,” kata Tri dalam Pengajian Umum PP Muhammadiyah dengan bertema “Muhammadiyah dan Pemilu 2024”, Jumat (26/1).
Sikap dan peran ‘Aisyiyah terhadap pemilu dan proses demokrasi di Indonesia merupakan bagian dari peran kebangsaan yang dijalankan oleh organisasi perempuan muslim yang berdiri tahun 1917 ini. ‘Aisyiyah, menurut Tri, punya kepentingan untuk mendorong Pemilu berjalan dengan baik, tidak hanya secara prosedural tetapi juga secara sunstantif.
Baca Juga: Aisyiyah dan Ikhtiar Mewujudkan Pemilu 2024 Inklusif
Dengan pemilu yang berjalan dengan baik, kata Tri melanjutkan, akan lahir pemimpin yang memikirkan nasib rakyatnya, bukan pemimpin yang semata-mata memikirkan kepentingan golongan atau kroninya.
Selama ini, ‘Aisyiyah sudah banyak melakukan upaya untuk mengawal demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik, misalnya dengan melakukan pendidikan politik dan pendidikan pemilih kepada kelompok perempuan, atau dengan melakukan penguatan kepada kader ‘Aisyiyah yang berkomitmen berkarir di dunia politik.
“Aisyiyah sangat concern dan punya komitmen untuk mengawal proses-proses demokrasi yang prosedural sehingga akan menghasilkan demokrasi yang substantif,” terang Tri. (sb)