Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Pagi ini (12/10) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan Kick Off Penerimaan Mahasiswa Baru tahun 2025 di kampus utama. Kegiatan ini mengundang sejumlah pihak, mulai dari mitra-mitra sekolah sampai MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling).
Rektor UAD, Muchlas, dalam sambutannya mengaku bangga atas pencapaian UAD dalam beberapa waktu terakhir, “Saat ini UAD adalah Perguruan Tinggi Muhammadiyah Terbaik Nomor 1 se-DIY dan Nasional. Dengan demikian, memilih UAD sudah menjadi pilihan yang terbaik”. Ia kemudian melanjutkan bahwa UAD memiliki misi untuk menjadikan mahasiswanya sebagai sumber daya unggul untuk generasi mendatang. ” Misi kami adalah to educate, yaitu memberikan edukasi ke pada adik-adik sekalian. Pilihan adik adik sudah tepat untuk memilih UAD sehingga nanti adik adik bisa menjadi sarjana sarjana unggul nantinya.” lanjutnya.
Oleh karena itu, Muchlas juga berharap banyak kepada para kepala sekolah mitra untuk mempererat lagi kerja sama dengan UAD. “Kami berharap dengan mitra-mitra sekolah di DIY untuk bekerjasama menanamkan mindset kepada anak-anak di sekolah kalau tidak negeri, ya UAD. Kami juga minta tolong kepada MGBK yang ada untuk menyosialisasikan perkuliahan di UAD.” ujarnya dalam sambutan.
Baca Juga: Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
Meskipun UAD baru saja meraih beberapa prestasi, tidak lantas perguruan tinggi kenamaan ini tidak menghadapi banyak gejolak. Penurunan minat misalnya, Muchlas menceritakan bahwa UAD tentu mengalami hal-hal seperti ini. “Salah satu penyebab yang barangkali membuat masyarakat tidak tertarik ke UAD adalah daya beli masyarakat yang menurun. Hal ini merupakan faktor eksternal dan di luar kendali. Meskipun demikian, kita harus tetap maju dan berkembang, sehingga orang-orang akan tetap tertarik untuk bergabung ke UAD. Kita akan tetap mencari cara PMB yang lebih baik untuk ke depannya” tegas Rektor UAD tersebut.
Menurut data statistika yang ada, sejauh ini para mahasiswa yang ikut bergabung ke UAD berasal dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Hal ini menurut Muchlas tentu memiliki kesimpulan tersendiri. “Mahasiswa kita kebanyakan dari DIY, sepertinya ini berbanding lurus dengan pertimbangan jarak atau kewilayahan” ujarnya. Ada beberapa nama sekolah teratas yang paling banyak menyumbang registrasi mahasiswa ke UAD, seperti Madrasah Aliyah Islamic Center Bin Baz (MA IC Bin Baz), SMAS Muhammadiyah Boarding School Sleman (SMAS MBS Sleman), dan SMAN 2 Banguntapan.
Meskipun mahasiswa UAD mayoritas berasal dari Provinsi DIY, bukan berarti perguruan tinggi tersebut tidak menerima mahasiswa dari wilayah lainnya. UAD sendiri tentunya juga menerima mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia. Bahkan, pada tahun ini UAD menerima mahasiswa internasional yang berasal dari Tiongkok. Mahasiswa tersebut diketahui mengambil program studi Bahasa Indonesia. (lsz)