Cianjur, Suara ‘Aisyiyah – Baitul Arqam yang terinspirasi dari aktivitas Nabi Muhammad SAW dalam membina dan mendidik para sahabatnya, menjadi titik awal revolusi peradaban Islam.
Mengambil semangat ini, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Cipayung, Jakarta Timur, bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) mengadakan Baitul Arqam di Villa Asya’iriyah, Cibodas, Cianjur, pada Sabtu (31/8-1/9). Acara ini diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari pimpinan dan aktivis Muhammadiyah serta ‘Aisyiyah Cipayung.
Mengusung tema “Meneguhkan Pengabdian dan Memajukan Persyarikatan”, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat gerakan Muhammadiyah melalui pengabdian dan pemberdayaan masyarakat.
Ketua PCM Cipayung, Abdul Rahman menegaskan pentingnya dukungan UHAMKA dalam memudahkan berbagai program pemberdayaan yang telah berhasil dilaksanakan, seperti bimbingan belajar gratis bagi anak-anak yatim piatu melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
“Alhamdulillah, gerakan kita semakin mudah karena dukungan UHAMKA. Kami yakin estafet dakwah Muhammadiyah akan terus berlanjut, terutama melalui anak-anak yatim yang kita bantu,” ujarnya.
Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPP AIK) UHAMKA, Ustadz Muhib Rosyidi juga menyampaikan optimismenya terhadap maraknya perkaderan Muhammadiyah di Jakarta.
Ia mendorong para peserta Baitul Arqam untuk tetap bersemangat dan istikamah dalam menghidupkan dakwah Muhammadiyah pasca kegiatan ini. “Semangat menghidupkan dakwah Muhammadiyah harus terus bergelora setelah Baitul Arqam,” katanya.
Baca Juga: Memaknai Tujuh Pelajaran Ahmad Dahlan
Acara ini dibuka oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jakarta Timur, Muhammad Nur Rianto Al-Arif yang mengajak para kader di Jakarta Timur untuk bergerak gesit dan inovatif. “Kita harus sat-set, jangan terperangkap oleh birokrasi. Lakukan komunikasi dan inovasi,” ujar Arif.
Selama dua hari, peserta Baitul Arqam didampingi oleh sejumlah narasumber berpengalaman dari UHAMKA, termasuk Tohirin yang membawakan materi tentang Gerakan Jamaah, Dakwah Jamaah, dan Proyeksi Amal Usaha Muhammadiyah di tengah kota.
Selain itu, Aslam membahas Geliat Muhammadiyah di Akar Rumput dan Studi Cabang Inspiratif, serta Ahmad Said Matodang yang memberikan materi tentang Ibadah Sesuai Tuntunan Tarjih.
Selain materi serius, kegiatan ini juga mencakup aktivitas spiritual seperti shalat tahajud, salat fardu berjamaah, serta kegiatan kebersamaan seperti senam dan outbound.
Kegiatan ini didukung oleh Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) UHAMKA dan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Cabang Kebayoran Baru.
Ketua LPPM UHAMKA, Gufron Amirullah berharap sinergi antara Persyarikatan dan UHAMKA dapat terus menghasilkan amal jariyah. “LPPM UHAMKA akan terus berkontribusi dengan kegiatan yang kontinyu, walau kecil tetapi bermanfaat dan berdampak,” ujarnya.