Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil mempertahankan prestasinya sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik di Indonesia versi Webometrics. Hal tersebut berdasarkan pemeringkatan Webometics yang dikeluarkan pada bulan Juli 2023.
Berdasarkan pemeringkatan yang dikeluarkan oleh Webometrics tersebut, UMY berhasil menempati rangking 3 PTS di Indonesia, rangking 1 Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA) di Indonesia, dan peringkat 1 PTS DIY.
Wahyudi, Kepala Lembaga Sistem Informasi UMY saat ditemui pada hari Sabtu (29/7) di Ruang LSI UMY menyatakan bahwa capaian peringkat Webometrics tersebut merupakan hasil kerja keras dan capaian kinerja dari seluruh civitas akademika. Ia menegaskan bahwa semua komponen tersebut berkontribusi dalam meraih pencapaian ini. “Pemeringkatan Webometrics sebenarnya merupakan upaya capaian kinerja dari seluruh civitas akademika UMY, mulai dari dosen, tim IT, lembaga penelitian, dan lainnya. Semua komponen tersebut berkontribusi terhadap capaian ini,” kata Wahyudi.
Webometrics sendiri adalah sebuah lembaga yang melakukan pemeringkatan berdasarkan kinerja akademik dan visibilitas lembaga pendidikan tinggi di dunia maya. Peringkat tersebut menjadi capaian gemilang bagi UMY sebagai universitas yang berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas dalam bidang akademik.
Wahyudi kembali menyampaikan bahwa salah satu faktor kunci dalam pemeringkatan Webometrics adalah sitasi terhadap artikel jurnal internasional dari civitas akademika UMY. Semakin tinggi kualitas penelitian yang dihasilkan, semakin banyak pula yang mensitasi, dan hal ini berdampak positif pada peringkat universitas. “Tentu saja, salah satu hal yang menyebabkan peringkat kami tinggi adalah jumlah sitasi yang tinggi terhadap artikel jurnal internasional dari civitas akademika di UMY. Ini menunjukkan kualitas penelitian UMY yang semakin meningkat,” jelasnya.
Selain itu, Wahyudi mengungkapkan bahwa UMY juga mendapat pengakuan atas konten-konten unggulan dan upaya kehumasan yang telah berhasil meningkatkan jumlah link masuk ke website universitas. Semua faktor tersebut berperan dalam membentuk citra positif dan meningkatkan visibilitas UMY di dunia maya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan akan terus melakukan sosialisasi kepada civitas akademika untuk mengelola dan selalu memutakhirkan Google Scholar dengan menambahkan artikel dan karya ilmiah terkait kepakaran ke website UMY. Langkah ini diambil untuk mempertahankan peringkat dan meningkatkan kualitas publikasi serta tulisan-tulisan ilmiah populer di website universitas.
Sementara itu, Rektor UMY, Gunawan Budiyanto mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas capaian yang berhasil diraih oleh UMY. “Pertama, kami tentu bersyukur atas capaian ini. Pemeringkatan Webometrics ini sebenarnya mencerminkan transaksi elektronik atau transaksi digital yang terjadi dari sebuah web, khususnya elemen situs universitas,” ujar Gunawan.
Ia pun menjelaskan tiga indikator utama yang menjadi kunci peringkat Webometrics. 3 komponen tersebut adalah Visibility, Openness dan Excellence. “Visibility ini menggambarkan seberapa banyak orang mengenal UMY dilihat dari Jumlah kunjungan ke website UMY. Openness menunjukkan sejauh mana website universitas memberikan informasi yang baik dan terbuka kepada masyarakat. Keterbukaan ini akan mempengaruhi tingkat kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap UMY. Dan Excellence, mengukur seberapa besar reputasi dan penerimaan universitas ini diakui oleh perguruan tinggi lain. Jadi, selain faktor reputasi, aksesibilitas informasi juga menjadi hal penting dalam peringkat ini,” tandas Gunawan.
Guru Besar bidang Ilmu Tanah ini juga berharap agar UMY tetap berkomitmen untuk terus berusaha meningkatkan peringkat, dengan fokus pada tiga komponen utama yaitu visibility, openness, dan excellence. Salah satu yang menjadi evaluasi dan akan dilakukan ke depannya adalah dengan menambah beberapa versi bahasa di website UMY.
“Salah satu yang belum kita eksplorasi adalah bahasa. Menambahkan beberapa versi bahasa dunia seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin dapat meningkatkan keterbukaan dan daya tarik website kami bagi masyarakat internasional,” pungkas Gunawan. (Mut/sa)