Magelang, Suara ‘Aisyiyah – Dalam rangka memberdayakan ekonomi masyarakat, Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta bekerja sama dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan PKM Peningkatan Daya Saing UKM Slondok Pasca Pandemi Covid-19 sebagai Produk Unggulan KSPN Borobudur, Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Senin (28/8). Program ini terselenggara dengan dukungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Tahun 2023.
Upaya ini dilakukan dalam rangka menyongsong master plan Borobudur sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) prioritas di 2025. Pemerintah Kabupaten Magelang telah menyiapkan beberapa produk andalan, salah satunya adalah produk slondok. UKM slondok menghadapi beberapa permasalahan seperti mayoritas pekerjanya lansia dan ibu rumah tangga, proses produksi yang masih konvensional, dan aspek pemasaran yang menghambat pengembangan usaha.
Oleh karena itu, diperlukan solusi yang terdiri dari 3 lingkup implementasi yaitu peningkatan kapasitas teknologi (proses produksi), kesehatan para pekerja, dan teknologi pemasaran/distribusi.
Masalah yang dihadapi oleh pelaku usaha UKM slondok dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu kebutuhan teknis alat, kesehatan pekerja, dan kebutuhan skill pengetahuan. Untuk itu diperlukan alat pemarut dan pemeras singkong berbahan food grade sebagai solusinya. Alat pengering efek rumah kaca hibrid dapat menjadi salah satu solusi proses pengeringan adonan singkong. Dari sisi kesehatan lansia, perlu dilakukan pelatihan keselamatan kerja, pendampingan dan konsultasi kesehatan. Adapun dari sisi skill pengetahuan, perlu dilakukan pelatihan Good Manufacturing Practices (GMP), sanitasi industri kecil dan pemasaran digital di era revolusi industri 4.0.
Dalam rangka meningkatkan penjualan slondok yang menurun karena dampak pandemi Covid-19, perlu dilakukan pelatihan dan pendampingan terkait penjualan menggunakan media online. Sebelum masuk ke arah pemasaran online, perlu dilakukan rebranding produk supaya dapat menarik konsumen dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Metode yang digunakan dalam program pengabdian ini berupa pelatihan, demonstrasi, dan simulasi. Penjaminan mutu program dilakukan sesuai dengan siklus PDCA, plan-do-check-action.
Parameter evaluasi adalah kapasitas produksi, omset penjualan, kesetabian kesehatan lansia, dan performa sosial media yang telah dibuat. Dengan solusi yang diusulkan, diharapkan UKM slondok dapat meningkatkan produktivitas dan penjualan, meningkatkan kesehatan para pekerja, dan meningkatkan kemampuan pemasaran melalui media digital. Harapannya UKM slondok dapat bertahan dan berkembang di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat.
Program Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan oleh Muhammad Fakhrurreza (Prodi Radiologi, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta), Amalya Nurul Khairi (Teknologi Pangan, Universitas Ahmad Dahlan), dan Ayu Mahanani (Prodi Radiologi, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta).
Baca Juga: Humas Unisa Yogyakarta Raih Penghargaan MPKU Award 2023
Adapun mahasiswa yang turut membantu terselenggaranya program ini adalah Anjeli Sepita Putri dan Ratih Elfa Riana (Radiologi Universitas Aisyiyah Yogyakarta), Mirza Auly Yahya, Pangestika Firda Fadhilah, dan Raisa Amrina Rasyada (Teknologi Pangan, Universitas Ahmad Dahlan).
Masyarakat Desa Kenalan antusias mengikuti rangkaian kegiatan sejak pagi hingga siang hari. Kegiatan berjalan lancar dan sukses tentunya setelah dilakukan koordinasi dan komunikasi antara Reza dan tim dengan Kepala Desa Kenalan, Agus Waluyo, Sekretaris Desa Kenalan Herawati, Kepala Dusun Kemploko Teguh, dan Kepala Dusun Nalan Putri Dwi Intan.
Kepala Desa Kenalan yang diwakili Kamto menyampaikan ungkapan terima kasih dan dukungan terhadap program ini. Harapannya UKM Slondok di Desa Kenalan dapat bersaing dengan lebih baik di masa yang akan datang.
Sekretaris Prodi Radiologi, Ike Ade Nur Listyaningsih dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kerjasama dan dukungan Desa Kenalan. Ike juga menyampaikan harapannya agar program ini bermanfaat bagi kemajuan masyarakat Desa Kenalan.
Materi pertama, Pengenalan UMK, Kriterian Self Declare dan Perizinan disampaikan Amalya Nurul Khairi selaku Dosen Teknologi Pangan UAD. Pengetahuan Sertifikasi Halal UMKM ini diberikan agar masyarakat mengetahui apa pentingnya sertifikasi halal dan bagaimana prosedurnya. Pendampingan yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat tentunya akan berhasil bila masyarakat bisa bekerjasama dengan baik dalam pengurusan sertifikasi halal ini.
Materi kedua, Pencegahan Penyakit pada Lansia dan Peningkatan Derajat Kesehatan disampaikan Asih Puji Astuti, Dosen Radiologi UNISA Yogyakarta. Ini dilakukan mengingat 3 hal, yaitu Penuaan, Kemunduran fungsi (degenartif), dan berdampak terjadinya berbagai penyakit.
Adapun materi ketiga, Alur dan Persyaratan Perizinan Produk Pangan P-IRT disampaikan oleh Agung Putra Pamungkas, Dosen Teknologi Industri Pertanian UGM. Sifat sertifikasi, pengawasan peredaran pangan, pengertian SPP IRT, dasar hukum P-IRT, hingga biaya pengurusan P-IRT dijelaskan secara gamblang dalam sesi ini.
Pemeriksaan kesehatan bagi para peserta melengkapi program pengabdian masyarakat di Desa Kenalan ini. Beberapa warga pulang dan kembali ke lokasi acara dengan membawa slondoknya. (Sri Lestari/sa)