Palu, Suara ‘Aisyiyah – Derap Berkemajuan Muhammadiyah di bidang pendidikan berderap di Palu Sulawesi Tengah. Hal itu disampaikan oleh Rajindra, Rektor Universitas Muhammadiyah Palu pada acara talk show Kabar Muhammadiyah pada Rabu (21/12). Kehadiran Unismuh Palu, menurutnya, merupakan salah satu wujud komitmen dan tanggung jawab Muhammadiyah untuk umat, bangsa dalam memenuhi hak masyarakat menerima ilmu dan pendidikan.
Pasca gempa, tsunami, dan likuifaksi yang menerjang Palu, Unismuh Palu terus melakukan inovasi dan strategi agar lebih dikenal secara nasional maupun internasional melalui kerja penelitian untuk menghasilkan riset terapan sesuai kebutuhan masyarakat luas dan selanjutnya menjadi rujukan pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan pembangunan daerah. Rajindra melanjutkan, keunggulan lain yang dicanangkan oleh Unismuh Palu yakni pembelajaran dan pengabdian masyarakat yang berwawasan Islami.
Melalui perjuangan yang dilakukan, Unismu Palu meraih beberapa penghargaan, seperti: PTS terbaik se-Sulawesi Tengah dari 32 PTS di Sulteng, pelaksana program kampus Merdeka Belajar terbanyak se-Sulteng, pembuatan laporan Dikti terbaik, PTS dengan kinerja terbaik, dll.
Baca Juga: Umat Islam Indonesia di Kancah Internasional
Capaian ini menjadi sebuah motivasi untuk terus berbuat yang terbaik untuk universitas itu. “Ini adalah hasil kerja bersama semua sivitas akademika Unismuh Palu, sebagai sebuah tim kolosal yang solid, dengan cita-cita yang sama mengantarkan kampus ini sebagai perguruan tinggi yang unggul dalam pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang berwawasan Islam pada tahun 2025,” ujar Rajindra.
Sebagai upaya terus meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi PTM, menurut Rajindra, Unismuh Palu mendorong dosen untuk studi lanjut ke jenjang lebih tinggi dan aktif dalam penulisan artikel ilmiah yang terideks Scopus, pengabdian dosen dan mahasiswa ke masyarakat dengan penuh inovasi dengan melibatkan muatan lokal seperti pemanfaatan jahe yang dikemas dengan JaheMU dan pembuatan kursi rotan, pembuatan arang tempurung kelapa untuk membantu menambah pendapat masyarakat, dan sebagainya. (budi/sb)