Banjarnegara, Suara ‘Aisyiyah – Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, RS PKU Muhammadiyah Merden, dan Klinik Utama PKU Muhammadiyah Merden pada Kamis (02/09) melaksanakan vaksinasi Covid-19 di RS PKU Muhammadiyah Merden yang berlokasi di Jalan Merden-Kalimendong, Purwanegara, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Kegiatan vaksinasi ini menargetkan peserta sebanyak 2.000 orang, vaksinasi diperuntukkan bagi masyarakat lintas agama, pelayan publik, dan masyarakat umum, dan akan dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 2-3 September 2021. Adapun tim vaksinator berasal dari RS PKU Muhammadiyah Merden dan Klinik Utama PKU Muhammadiyah Merden.
Pembukaan vaksinasi dihadiri oleh Kepala PKK Kemenkes RI, Widiana K. Agustini, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Ery Rosita, Jajaran Forkompimda Kabupaten Banjarnegara, Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan, Ketua PDM Kabupaten Shobri, Kepala Desa Merden Sadar, dan Ketua PCM Merden Taufikudin.
Baca Juga: Epidemiolog: Vaksinasi dan Protokol Kesehatan Kunci Penanganan Pandemi Covid-19
Dalam sambutannya, Ketua PDM Banjarnegara, Shobri, mengatakan vaksinasi adalah langkah kecil yang dilakukan Muhammadiyah untuk mempercepat penurunan angka kasus Covid-19.
Sementara itu, Bupati Banjarnegara yang diwakili oleh Camat Purwanegara, mengucapkan terima kasih kepada MCCC yang telah berperan aktif selama dua tahun ini dalam penanggulangan pandemi Covid-19. “Tugas pemerintah adalah melindungi segenap masyarakat sehingga dalam penanganan Covid-19, semua unsur perlu terlibat,” ujarnya.
Kepala PKK Kemenkes RI diwakili oleh Widiana K. Agustini mengapresiasi pemerintah Kabupaten Banjarnegara. Tujuan vaksinasi adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian, melindungi dan memperkuat sistem Kesehatan masyarakat, dan menjaga produktivitas. “Dengan vaksinasi ini kita berupaya untuk membangun kekebalan individu dan kekebalan kelompok sehingga masyarakat bisa saling melindungi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Widiana menyatakan, masyarakat diharapkan tetap produktif dan tetap aman selama pandemi. Vaksinasi bukan upaya utama untuk mencegah penularan Covid-19, vaksinasi akan sempurna apabila didukung dengan penerapan protokol kesehatan.
Menurut Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, Muhammadiyah membangun inisiatif untuk berperan dalam penanggulangan pandemi Covid-19 dengan berbagai kegiatan sosial dan ekonomi dari hulu ke hilir. Ketika ada pelaksanaan vaksin, Muhammadiyah mengambil bagian kecil untuk bersama-sama melindungi bangsa dan negara.
“Tidak ada satu pun penganut agama yang kebal terhadap Covid-19 ini. Semua penganut agama layak mendapat vaksin dan Muhammadiyah tidak pernah menolak mem-vaksin kelompok tertentu karena Covid-19 ini bisa menular ke siapa saja,” ujarnya. (Budi Santoso)