Banyuasin, Suara ‘Aisyiyah – PP ‘Aisyiyah, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Sumatera Selatan, Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Banyuasin melakukan silaturahmi bersama Wakil Bupati Kabupaten Banyuasin Slamet Somosentono di Rumah Dinas Wakil Bupati Banyuasin, pada Rabu (15/6).
Sekretaris PWA Sumatera Selatan, Hanif El-Islam mengatakan bahwa kehadiran pihaknya adalah dalam rangka untuk meminta restu dan dukungan pemerintah Banyuasin dalam penanganan masalah stunting dan pernikahan anak, terkhusus di Kabupaten Banyuasin.
Selaras dengan hal itu, Sekretaris PP ‘Aisyiyah Tri Hastuti Nur Rochimah mengatakan bahwa permasalahan stunting tidak akan bisa diatasi secara maksimal apabila tidak ada kebijakan dari Pemerintah Daerah. “Maka kita perlukan kebijakan di daerah terkait isu stunting ini, mulai dari kebijakan apa, mengatur apa, bagaimana implementasinya, dan apa problemnya,” ungkap Tri selaku Koordinator Program Inklusi ‘Aisyiyah.
Ia melanjutkan, masalah stunting ini merupakan masalah yang sangat serius karena secara data nasional masih sangat tinggi. “Dari 34 provinsi, ada 10 provinsi yang masuk dalam program inklusi ini, salah satunya Sumsel, ada di Kabupaten Lahat dan Kabupaten Banyuasin,” imbuhnya.
Baca Juga: Hadapi Problem Stunting dan Perkawinan Anak di Banyuasin, Aisyiyah Sosialisasikan Program Inklusi
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Banyuasin Slamet Somosentono mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir angka stunting di Banyuasin sudah mulai menurun. Hal tersebut menurutnya karena pemerintah Banyuasin bekerja sama dengan berbagai pihak baik dari BKKBN, Puskesmas, tokoh agama/masyarakat dan pihak lainnya untuk menjalankan program stunting.
“Hanya saja memang ada kendala, misalnya masih ada kecamatan yang tidak mau dibuatkan proyek sanitasi,” ungkapnya. Padahal, menurut Slamet, salah satu penyebab terjadinya stunting adalah sanitasi yang baik. “Jadi kita tidak bisa sendirian. Harus juga melibatkan Dinas PU,” lanjut dia.
Di akhir kesempatan, Slamet menyampaikan menyambut baik kedatangan rombongan ‘Aisyiyah dan akan siap men-support program inklusi di Kabupaten Banyuasin. “Karena pemerintah tidak bisa sendirian, harus bergandengan tangan juga dengan ormas Islam yang besar seperti ‘Aisyiyah,” tutupnya. (aditya/sb)