Salat Tarawih adalah salah satu salat sunnah yang paling dianjurkan saat bulan Ramadan. Di Indonesia, umumnya pelaksanaan salat Tarawih adalah setelah salat Isya’ dengan jeda zikir, doa, dan ba’diyah Isya’. Namun, timbul pertanyaan, kapan sebenarnya waktu yang paling afdhal atau utama untuk melaksanakan salat Tarawih?
Ternyata, salat Tarawih lebih utama jika dilakukan saat larut malam dengan berjama’ah. Rasulullah saw sendiri pada saat malam hari keluar rumah menuju masjid hingga larut lalu salat tarawih berjama’ah dengan para sahabat. Kemudian, salat tersebut baru akan selesai menjelang sahur.
Meskipun demikian, salat Tarawih di awal waktu seperti setelah salat Isya’ juga tidaklah salah. Berdasarkan sebuah hadis, Rasulullah saw menjalankan salat tarawih 11 raka’at dengan rincian salat empat raka’at dua kali tanpa tasyahud awal, lalu dilanjutkan dengan witir tiga raka’at.
عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ كَيْفَ كَانَتْ صَلاَةُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَمَضَانَ قَالَتْ مَا كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًافَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلاَثاً … [رواه البخاري ومسلم]
Artinya: Dari Abi Salamah Ibnu Abdir-Rahman (dilaporkan) bahwa ia bertanya kepada Aisyah tentang bagaimana shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadan. Aisyah menjawab: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melakukan shalat sunnat (tathawwu‘) di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau shalat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya, kemudian beliau shalat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau shalat lagi tiga rakaat … [HR. al-Bukhari dan Muslim].
Sumber: Majalah Suara Muhammadiyah No.3 2007