Palangkaraya, Suara ‘Aisyiyah – Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Wilayah Kalimantan Tengah (PWM Kalteng) mengadakan Rapat Koordinasi LRB/MDMC Muhammadiyah Kalimantan Tengah dan Pelatihan Manajemen Bencana Tahun 2024, di aula Gedung Dakwah PWM Kalteng, mulai dari tanggal 25- 27 Oktober 2024. (25/10)
Acara ini diselenggarakan untuk mengkonsolidasikan relawan Muhammadiyah serta desiminasi program kerja LRB MDMC PWM Kalteng, yang tergabung dalam program One Muhammadiyah One Respon (OMOR), sehingga program yang digaungkan bisa action yang terus bersinergi dan kolaborasi dengan semua pihak terkait khususnya dalam kemanusian.
Dalam Pembukan tadi malam, dihadiri oleh Ahmad Syar’i (selaku Ketua PWM kalteng) Beserta jajaran pengurusnya, Dr. Hj. Sanawiah, S.Ag. MH. (selaku Ketua Aisyiyah Kalteng) beserta jajarannya, BASARNAS Palangka, Ketua PDM kota Palangkaraya, Rektor UMPR, Direktur RS Islam PKU Muhammadiyah Palangkaraya, Kepala Sekolah SMA I Muhammadiyah, Ketua Ortom Tingkat Wilayah, serta dihadiri langsung oleh ketua LRB MDMC PP Muhammadiyah H. Budi Setiawan, ST., yang sekaligus menjadi pemateri dalam kegiatan ini.
Heru Setiawan selaku ketua LRB/ MDMC, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk memastikan kesiapan dan koordinasi yang baik antara seluruh pihak dalam internal Persyarikatan Muhammadiyah terkait dalam menghadapi berbagai potensi bencana di wilayah Kalimantan Tengah. “ Rapat koordinasi ini merupakan langkah awal untuk memantapkan sinergi antara LRB dan lembaga kebencanaan lain di bawah naungan Muhammadiyah. Selain itu, melalui pelatihan manajemen bencana ini, kami berharap seluruh peserta dapat meningkatkan kapasitas mereka dalam merespons bencana secara cepat dan tepat,” ujarnya.
Baca Juga: Edukasi Pemulihan Segera Prasarana dan Sarana Vital
Senada dengan Ahmad Syar’i, menyampaikan bahwa Fokus MDMC berubah setelah terjadinya perubahan nomenklatur LRB/MDMC, dari yang sebelumnya fokus kepada penanganan bencana sekarang lebih berfokus kepada mitigasi penanggulangan kebencanaan, Orang orang yang tangguh, di manajemen bencana, sehingga eksistensi semakin solid khususnya dalam hal membantu peran Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah, bekerja bersama masyarakat terkhusus Basarnas.
“Saat ini kita menjadi lembaga resiliensi yang artinya kemampuan untuk beradaptasi dan tetap tangguh dalam situasi sulit. Sehingga tugas-tugas MDMC tidak hanya penanganan bencana tetapi mitigasi dan pemulihan pasca bencana,” ucapnya.
Ditambahkan Budi Setiawan, Tugas MDMC mengkoordinasikan sumber daya muhammadiyah dalam upaya mitigasi Kesiapsiagaan, tanggap darurat maupun pemulihan pasca bencana. Dengan potensi Muhammadiyah yang besar dan luar biasa ini, namun saat terjadinya bencana, Muhammadiyah bukan siapa-siapa dan diperlukan kerja sama dengan berbagai pihak sehingga penanganan bencana dapat dilakukan dengan tepat , tambahnya
“Kami apresiasi atas terselenggaranya Rakerwil dan Pelatihan Manajemen Bencana ini, tentu MDMC ini selalu berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan penanggulangan bencana khususnya di wilayah Kalimantan Tengah, ucapnya. Sekaligus membuka acara secara resmi. (MF)-lsz