Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Majelis Kesehatan, Majelis Pendidikan Tinggi (Dikti), dan Lembaga Penelitian & Pengembangan ‘Aisyiyah(LPPA) Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) secara bersamaan pada Jumat-Sabtu (4-5/8). Acara Pembukaan dilaksanakan di Auditorium Gedung Siti Bariyah Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Jumat (4/8).
Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti menyampaikan ucapan selamat datang kepada Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, serta seluruh peserta dan tamu undangan yang hadir.
Perempuan yang juga merupakan Ketua Majelis Kesehatan PP ‘Aisyiyah ini, menyampaikan bahwa acara Rakernas ini merupakan konsolidasi nasional dalam rangka sosialisasi dan menjabarkan program keputusan Muktamar ke-48. Oleh karenanya, diperlukan penyamaan arah pandang, visi, misi, dan langkah strategis untuk mengawal pelaksanaan program dengan pendekatan sinergi lintas majelis dan lembaga, serta kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Hari ini Majelis Kesehatan, Majelis Dikti, dan LPPA telah memulai pendekatan sinergi lintas majelis dengan melaksanakan Rakernas bersama,” imbuhnya.
Warsiti juga melaporkan, kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 300 peserta yang hadir secara luring dan 480 yang hadir secara daring dari Majelis Kesehatan, Majelis Dikti, dan LPPA Pimpinan Wilayah seluruh Indonesia.
Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah dalam sambutannya menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar ke-4 di dunia, dengan angka kelahiran yang tinggi dan usia produktif yang besar. Di satu sisi, menurut Bayin hal ini bisa menjadi modal sosial dan mengangkat kemakmuaran ekonomi. Namun di sisi lain, jika penduduk yang besar tersebut tidak dibarengi dengan komposisi yang seimbang dan kualitas yang rendah, maka akan berpotensi menimbulkan masalah demografis, seperti pengangguran, kriminalitas, Pendidikan yang buruk, kemiskinan, kerawanan sosial, serta kekurangan gizi dan stunting.
Baca Juga: Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah Selenggarakan Rakernas
Dengan seiring bertambahnya penduduk usia lanjut, Bayin menerangkan bahwa pemerintah dan elemen masyarakat, khususnya ‘Aisyiyah, perlu melakukan mitigasi demografi dengan berbagai program yang memungkinkan lansia tetap aktif dan produktif melalui berbagai kegiatan positif.
Selain itu, layanan pendidikan dan layanan kesehatan anak di bawah 5 tahun juga menjadi concern bagi Majelis Kesehatan dan LPPA. Layanan bagi ibu hamil dan menyusi untuk mencegah stunting, kekerasan, perundungan, memburuknya lingkungan hidup, dan berbagai masalah yang mengancam pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, dilakukan sebagai upaya untuk menyiapkan anak sebagai generasi emas.
“Prioritas untuk meningkatkan kualitas hidup anak melalui tumbuh kembangnya merupakan salah satu prasarat untuk mencapai pembangunan manusia yang berbudaya di masa depan. Hal ini menjadi salah satu concern dari Majelis Kesehatan, Majelis Dikti, dan LPPA,” imbuhnya.
Bayin berharap, Rakernas ini bisa menghasilkan keputusan-keputusan sebagai penjabaran program pasca muktamar. “Seremonial sangat penting, tapi kemudian hasilnya harus segera diimplementasikan di Indonesia. Semogra program-program yang dihasilkan benar-benar bisa dilaksanakan sampai tingkat ranting, dan tidak hanya bermanfaat bagi warga ‘Aisyiyah, namun juga bermanfaat bagi masyarakat luas,” pungkasnya. (sa)