Sukoharjo, Suara ‘Aisyiyah – Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo sukses menyelenggarakan Kajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan putaran ke-4 dengan tema “Perawatan Jenazah”.
Acara ini diadakan di Masjid Asy-Syuhada, Muhammadiyah Ranting Jombor, PCM Bendosari, pada Ahad (17/11) pukul 08.00-11.00 WIB.
Acara diikuti lebih dari 200 peserta yang terdiri dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Blimbing, Bendosari, serta Bekonang. Suasana kajian berlangsung khidmat dengan antusiasme peserta yang tinggi.
Bendahara PDM Sukoharjo, Eko Pujiatmoko dalam sambutannya menyampaikan perkembangan amal usaha Muhammadiyah di Jawa Tengah yang dikelola oleh Majelis Ekonomi.
“Beberapa amal usaha Muhammadiyah, di antaranya seperti PT BPRS Arta Surya Barokah di bidang perbankan, PT Suryamu yang bergerak dalam alat kesehatan, serta PT Ar Rahmah yang melayani umroh dan haji plus, terus kami kembangkan untuk mendukung kesejahteraan umat,” jelasnya.
Imron Rosyadi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang menjadi pembicara utama mengajak jamaah untuk mengingat pentingnya dzikrul maut atau mengingat kematian.
Baca Juga: Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah
“Perawatan jenazah adalah kewajiban setiap muslim terhadap saudaranya yang telah wafat, yang meliputi memandikan, mengafani, menshalatkan, dan menguburkan sesuai tuntunan syariat,” ungkapnya.
Peserta terlihat aktif dalam sesi tanya jawab. Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah mengenai cara melemaskan jenazah yang kaku. Imron menjawab bahwa hal tersebut bisa dilakukan dengan mengusap air dingin atau air hangat pada bagian tubuh jenazah.
“Kami sangat mengapresiasi antusiasme jamaah. Usulan untuk melengkapi kajian ini dengan praktik langsung akan menjadi masukan berharga untuk kegiatan mendatang,” tutur moderator, Yusuf Faiquddin, yang juga Sekretaris Majelis Tabligh PDM Sukoharjo, .
Kajian ini menjadi salah satu bentuk nyata Muhammadiyah Sukoharjo dalam meningkatkan pemahaman keislaman dan pengabdian kepada umat melalui pendidikan agama yang aplikatif.
“Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut untuk mempererat ukhuwah dan meningkatkan kualitas amal jamaah,” harap salah satu peserta.

