Demak, Suara ‘Aisyiyah – Banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah disebut yang terparah dalam 30 tahun terakhir lantaran magnitudenya jauh lebih luas dari bencana serupa di tahun-tahun sebelumnya. Banjir nyaris menenggelamkan setidaknya belasan kecamatan dan telah melumpuhkan aktivis perekonomian.
Majelis Tabligh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Demak berkolaborasi dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Demak menyelenggarakan Trauma Healing penyintas bencana banjir di Posko MADIN Wonotingal Karangganyar Demak, Rabu (27/3). Penyintas saat itu berjumlah 46 jiwa, laki-laki 10 jiwa dan perempuan 36 jiwa..
Ketua Majelis Tabligh PDA Demak, Susi Alifah dalam sambutannya mengatakan bahwa ‘Aisyiyah sebagai progres perempuan Muhammadiyah ikut memberikan solusi atas keadaan masyarakat dengan cara bersinergi dan berkolaborasi dengan pihak-pihak yang terkait, untuk menyukseskan kegiatan ‘Aisyiyah dalam pelayanan masyarakat.
Baca Juga: Pengaruh Dongeng Terhadap Bonding antara Anak dan Orang Tua
Hal ini pun ‘Aisyiyah tidak berjalan sendiri, melainkan bekerja sama dengan Lazismu, MDMC, dan AUM. Logistik yang diberikan berupa jilbab 35 pcs, 11 paket alat tulis, dan 130 paket nasi ayam untuk berbuka puasa.
Adapun kegiatan yang diberikan antara lain mauidoh hasanah, sharing kebaikan, tanya jawab, dan pemberian semangat kehidupan, secara kelompok, pendampingan psikosisial secara individu dengan warga penyintas, wawancara tanya jawab, dan pemberian motivasi. Anak-anak juga diberikan story telling, tanya jawab, bernyanyi bersama, adu bakat, game anak anak, edukasi anak anak.
Azhar Labib selaku Koordinator Trauma Healing memberikan motivasi kepada penyintas bahwa bencana ini harus sabar dalam menerima musibah itu, hendaknya yakin dan percaya apapun kejadian dari Allah. “Lek awak e dewe terus-terusan susah, menangisi, meratapi. Kita harus segera bangkit, segera sadar, segera berbuat sesuatu dan jangan lama-lama kita bersedih,” ujarnya. (Hening/sa)