Sleman, Suara ‘Aisyiyah – Selasa (16/9/25), pagi yang cerah di Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, disambut meriah oleh ribuan mahasiswa baru yang memadati halaman Gedung Siti Walidah dalam rangka Pembukaan Masa Ta’aruf (Mataf) UNISA.
Kehangatan suasana terasa ketika jajaran pimpinan universitas hadir dengan cara unik, memakai pakaian lurik khas Jawa dan datang dengan becak, simbol transportasi tradisional Yogyakarta. Tepuk tangan dan sorak semangat mahasiswa baru pun mengiringi kedatangan mereka.
Tahun ini, UNISA Yogyakarta resmi menerima 2.451 mahasiswa baru, termasuk 18 mahasiswa internasional. Mereka datang dari Timor Leste (12 orang), Ghana (1), Nigeria (1), Thailand (3), dan Sudan (1).
Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti menegaskan bahwa seluruh kepulauan di Indonesia juga terwakili melalui mahasiswa baru yang berasal dari 36 provinsi. “Harus berbangga menjadi mahasiswa baru UNISA Yogyakarta,” ujarnya.
Warsiti menambahkan, internasionalisasi menjadi salah satu komitmen utama kampus. Namun, penguatan identitas budaya tetap dikedepankan.
“Kami menguatkan internasionalisasi, tapi juga mengenalkan Jogja sebagai kota budaya. Itulah mengapa kami hadir dengan becak dan busana Jawa. Harapannya mahasiswa baru ikut menjunjung nilai budaya,” ungkapnya.
Baca Juga: Pasca Musim Semi Gerakan Literasi
Selain capaian akademik, Warsiti menekankan pentingnya karakter. “Bukan hanya IPK yang bagus, tapi juga disiplin, jujur, pantang menyerah, dan memberi manfaat luas,” pesannya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah menilai UNISA Yogyakarta memiliki keunggulan dibandingkan banyak kampus lain.
Ia berharap para mahasiswa dapat tumbuh sebagai cendekiawan unggul sekaligus pemimpin bangsa. “Diharapkan mereka menjadi agen perubahan Indonesia ke arah lebih baik,” katanya.
Sulaiman A. Majeed, mahasiswa asal Sudan yang memilih Program Studi Teknologi Informasi, turut mengungkapkan kebahagiaannya bisa kuliah di UNISA.
“Indonesia adalah salah satu negara terbaik, banyak orang ingin tinggal di sini. Saya melihat perkembangan UNISA dan memutuskan untuk kuliah di sini. Saya sangat gembira diterima,” tuturnya.