Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Dalam rangka menyemarakkan Milad yang ke-105, Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta menggelar Aksi 1500 Santri Mu’allimaat dan ‘Aisyiyah, Sabtu (18/11) di Alun-alun Kidul, Yogyakarta. Kegiatan ini mengusung tema “Ikhtiar Menyelamatkan Semesta Menuju Green Pesantren Perempuan ‘Aisyiyah.”
Bekerja sama dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, aksi ini diwarnai dengan Deklarasi Pesantren Perempuan Peduli Lingkungan, Senam ‘Aisyiyah Bahagia, Senam Muhammadiyah, dan Bersih Ibu Bumi.
Direktur Madrasah Mu’allimaat, Unik Rasyidah dalam sambutannya menekankan bahwa Mu’allimaat harus menjadi bagian dari solusi, bukan polusi. Oleh karenanya, kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian Mu’allimaat terhadap bumi.
“Kita ketahui bahwa situasi iklim sekarang sedang tidak kondusif, sehingga memerlukan peran kita sebagai santri berkemajuan. Agenda sekarang menjadi titik poin, bagaimana kita betul-betul berperan untuk lingkungan,” imbuhnya.
Sebagai bentuk pengurangan sampah, Unik menerangkan, juga akan dibagikan tumbler yang terbuat dari kayu kepada seluruh santri Mu’allimaat.
Mamik Hajaroh dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan ini. Ia menyampaikan, setelah Mu’allimaat mendeklarasikan diri sebagai pesantren peduli lingkungan, perlu ditindaklanjuti dengan perwujudan perilaku bersih sehari-hari, kemudian melakukan kampanye-kampanye peduli lingkungan.
“Sehingga santri menjadi pioner yang akan menggerakkan generasi muda, supaya mereka bisa berperan secara luas dalam menghadapi isu global ini. Mu’allimaat perlu menindaklanjuti itu, bagaimana madrasah bisa menjadi lingkungan yang bersih, dan para santrinya bisa menjadi duta lingkungan,” terangnya.
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY, Abdul Suud dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa ini adalah kegiatan yang monumental. Saat ini, ia menjelaskan, sampah menjadi persoalan besar. Hal ini lantaran mindset masyarakat yang masih menganggap sampah sebagai sisa yang harus dibuang dan tidak diberdayakan, sehingga diperlukan kesadaran dan keterampilan dalam pengolahan sampah.
“Hari ini santri Mu’allimaat menunjukkan pada dunia bahwa kita berperan langsung dan nyata. Kami dari kementrian agama mengapresiasi kegiatan ini. Semoga ini bukan menjadi yang terakhir, melainkan langkah awal untuk berkontribusi lebih kedepannya, dan semoga bisa menjadi contoh bagi madrasah-madrasah yang lain,” harap Abdul.
Acara kemudian dilanjutkan pembacaan deklarasi, Launching Senam ‘Aisyiyah Bahagia, Senam Muhammadiyah, dan diakhiri bersih-bersih sampah di sekitar Alun-alun. (sa)