Gaya HidupMuda

Frugal Living

Sc: VOI
Sc: VOI

Sc: VOI

Frugal living adalah gaya hidup sederhana dan hemat yang memprioritaskan kebutuhan dan mengontrol keinginan. Tidak sama dengan pelit, sebaliknya orang dengan frugal living sudah memahami kebutuhannya, tidak neko-neko, dan tidak lagi memikirkan gengsi. Tujuan frugal living untuk menabung lebih banyak, yang akan digunakan untuk membeli sesuatu yang lebih besar seperti rumah dan mobil, biaya naik haji, atau untuk memperoleh kebebasan finansial sehingga bisa lebih bebas mengatur hidupnya.

Ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti agar bisa mewujudkan frugal living. Pertama, atur budget bulanan. Cobalah berdisiplin untuk mengatur budget bulanan dengan membagi pengeluaran menjadi beberapa pos seperti: bayar sekolah, listrik, air, sambungan internet dan paket data, kebutuhan kebersihan diri dan kebersihan rumah, kebutuhan makan, dan hiburan. Jangan lupa untuk menyisihkan sekian persen dari penghasilan untuk tabungan. Agar budget bulanan bisa lebih efektif, ada baiknya untuk mencatat semua pengeluaran selama 3 bulan terakhir, kemudian menganalisisnya untuk mengetahui pos mana yang terlalu ‘boros’ pengeluarannya serta menentukan skala prioritas kebutuhan primer untuk didahulukan.

Kedua, manfaatkan diskon dan promo. Salah satu kesempatan untuk menghemat pengeluaran adalah membeli barang diskon. Namun demikian, perlu diperhatikan apakah barang diskon tersebut benar-benar dibutuhkan. Seringkali tawaran diskon mendorong kita menjadi lebih konsumtif dan ‘gelap mata’, serta tidak ada kontrol dan pertimbangan matang dalam membeli barang tersebut. Sehingga pada akhirnya barang-barang tersebut tidak bermanfaat dan ‘teronggok’ di sudut ruangan.

Baca Juga: Perempuan dan Literasi Iklim

Ketiga, usahakan langsung membeli barang berkualitas. Barang berkualitas memang identik dengan harga mahal, sehingga tampaknya tidak cocok dengan gaya hidup frugal. Namun demikian, barang berkualitas sebenarnya sangat mendukung gaya hidup ini karena awet dan tidak mudah rusak, sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Sebaliknya, barang yang kurang baik kualitasnya akan mudah rusak, sehingga membutuhkan biaya perbaikan bahkan membeli yang baru.

Keempat, bersihkan rumah dari barang-barang yang tak terpakai secara berkala. Ada beberapa manfaat yang bisa kita ambil di antaranya rumah menjadi lebih luas dan barang-barang yang tidak terpakai bisa dibuang atau dihibahkan ke orang lain yang lebih membutuhkan. Bahkan, seringkali dijumpai barang-barang yang tersimpan dan tidak bermanfaat sama sekali. Satu tips sebelum membuang barang adalah menyimpannya dulu selama satu bulan. Jika tidak dicari-cari, artinya barang tersebut sudah saatnya dibuang.

Tips terakhir, penuhi kebutuhan bukan keinginan. Pastikan untuk mengenali kebutuhan minimalis dari diri sendiri. Seringkali pengeluaran belanja menjadi berlebihan karena ‘ingin’ saja belum tentu ‘butuh’. Disiplin menerapkan pembelian hanya untuk barang yang dibutuhkan, akan banyak membantu frugal living. [12/23] (Twediana)

Related posts
FinansialGaya Hidup

Gaya Hidup Minimalis, Apa Manfaatnya?

Gaya hidup minimalis saat ini sedang menjadi trend di kalangan anak muda dan sebagian orang tua. Gaya hidup minimalis merupakan upaya memanfaatkan…

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *